Headlines
Loading...
Oleh. Ryah

Memiliki pasangan yang berakhlak mulia dan bersikap baik terhadap keluarga tentu menjadi dambaan setiap orang. Tapi pada kenyataannya, menjaga rumah tangga agar tetap langgeng dan harmonis bukanlah perkara yang mudah, apalagi kita hanyalah manusia biasa. Tak jarang ada masalah yang hadir di dalam hubungan hingga memperngaruhi keharmonisan rumah tangga.

Sebagai umat Muslim, kita sudah diberikan suri tauladan dalam menjalani kehidupan, termasuk dalam berumah tangga. Ya, benar beliau adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Nabi Muhammad Saw telah memberikan contoh bagaimana seharusnya mengarungi biduk rumah tangga dengan baik. Sehingga ‘tujuan’ menikah atau berumah tangga yaitu sakinah (ketentraman) bisa diraih. Karena bagaimanapun kehidupan rumah tangga Nabi Muhammad Saw. merupakan aplikasi dari nilai-nilai qur'ani.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya dan sebaik-sebaik kamu adalah orang yang paling baik kepada istrinya.”
(HR. At-Tirmidzi, Ahmad, dan Ibnu Hibban)

Lantas, apa saja akhlak mulia Rasulullah terhadap istri, yang patut kita tiru?

1. Sosok yang romantis

Nabi juga bukan hanya orang yang pengertian, ia pun termasuk sosok romantis agar menjaga cintanya tetap bersemi dalam hari.

Suatu ketika Rasulullah pernah menggigit daging bekas gigitan Aisyah, minum dari gelas bekas Aisyah dan pada malam tiba, ia mengajak Aisyah jalan-jalan sambil berbincang.

Alhamdulillah walaupun tak sempurna seperti Rasullullah, namun apa yang dilakukan oleh Rasulullah kita sebagai hambanya harus dapat meneladaninya.

2. Bercengkerama

Bercengkrama antara suami dan istri ialah satu perkara yang bermanfaat, bahkan termasuk ibadah. Namun, perbincangan itu pun harus seputar hal-hal yang bermanfaat, baik untuk perkara dunia maupun akhirat.

“Adalah dahulu Nabi shallallahu alaihi wa sallam jika berkumpul bersama Aisyah radhiyallahu anha di malam hari, maka Rasulullah berbincang-bincang dengan putri Abu Bakar Radhiyallahu anhuma.” 
(HR. Bukhari)

Salah satu sisi romantis Rasulullah ialah beliau mencium istrinya sebelum keluar untuk shalat. Yang ditirukan oleh hambanya atas sikap Rasulullah hanya berpamitan jika ingin pergi ke masjid . Hal ini menunjukkan bagaimana Rasulullah mengekspresikan cinta serta memperlihatkan kelembutan begitu juga dengan diriku sendiri.

Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, dia berkata,
“Rasulullah selalu mencium istrinya sebelum keluar untuk shalat, kemudian keluar menunaikan shalat tanpa berwudhu dahulu.”
(HR. Ahmad)

3. Memberikan pujian.

Meski terkesan sepele, tapi pujian memiliki efek yang besar dalam suatu hubungan. Memberikan pujian itu juga menandakan baiknya suami terhadap sang istri. Rasulullah mencontohkan bagaimana beliau memanggil Aisyah radhiyallahu 'anha, sang istri tercinta dengan panggilan sayang "Humaira".

Salah satu hal yang bisa memupuk cinta antara pasangan suami istri  Hal ini bahkan dianjurkan oleh Rasulullah dalam ucapannya.

MasyaAllah indahnya pasangan suami istri  yang bersama serta dalam ketaatan. Bahagianya dapat mengikuti apa yang Rasullullah saw. lakukan. 

4. Menenangkan amarah dan menyudahi kesedihan

Hikmah yang dirasakan oleh hambanya setiap ada sebuah masalah kita saling mengingatkan dan menguatkan satu sama lain untuk saling berbagi ketenangan hati.

5. Ikut membantu pekerjaan rumah tangga

Sebagai pasangan suami istri tak ada bedanya dalam rumah tangga contoh dalam membersihkan rumah atau pekerjaan rumah tangga dikerjakan dengan bekerja bersama akan bisa saling melengkapi dan saling membantu agar selesai pada waktunya.

Bahagianya mendapatkan pasangan yang telah paham dalam agama hingga bisa menjadi berprilaku baik dalam sebuah rumah tangga.

6. Berpenampilan prima di hadapan istri

Bukan hanya istri saja yang perlu menjaga penampilannya di hadapan suami, namun suami juga. Bahkan, Rasulullah sudah mencontohkan bahwa beliau selalu menjaga penampilannya di depan istri dan keluarga.


7. Membela istri dan berhusnudzan kepadanya

Rasulullah melarang suami untuk mencari-cari kesalahan istrinya. 

Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam melarang seseorang mendatangi istrinya di malam hari untuk mencari-cari tahu apakah istrinya berkhianat kepadanya atau untuk mencari-cari kesalahannya.

Alhamdulillah selama berumahtangga tak pernah terjadi percekcokan. Kami saling percaya walaupun terkadang sering banyak di luar, namun atas kepercayaan satu sama lain maka keharmonisan terjaga.

8. Tidak pernah memukul dan menjelek-jelekkan istri

Lelaki sejati tidak akan memukul istrinya semarah apa pun ia kepada pasangannya. Namun, jika seorang istri membangkang kepada suami, maka diperbolehkan memukul dengan pukulan yang tidak menyebabkan cedera dan tidak pula mengenai wajah.

Selama perjalanan kami membawa biduk rumah tangga, tak pernah terjadi suami melepaskan tangannya untuk memukul. Jikka terjadi pertengkaran di antara kami, kami saling diam. Jika suasana sudah tidak memanas barulah suami mendekati dan meminta maaf. Malah sepertinya aku yang selalu menang sendiri. Namun pada akhirnya aku sadar kalau keegoisan akan menimbulkan dosa untuk diriku sendiri.

Sungguh indah kebersamaan dalam rumah tangga dengan mencontoh perilaku Rasulullah saw. sebagai kepala rumah tangga untuk menuju jannah-Nya. Aamiin. [My]

Baca juga:

0 Comments: