Headlines
Loading...
Tanpa Khil4f4h, Konflik Palestina-Israel Terus Abadi

Tanpa Khil4f4h, Konflik Palestina-Israel Terus Abadi

Oleh. Novi Syamila

Perlawanan Hamash terhadap pendudukan Israel atas tanah Palestina pada 7 Oktober lalu mengagetkan Zionis bahkan dunia. Munculnya rudal di langit Israel yang menghantam beberapa kawasan diantaranya Tel Aviv dan wilayah pendudukannya berbarengan dengan datangnya pasukan sayap kanan Al-Qasam dengan teknologi canggihnya(parasut) di pangkalan militer Israel membuat Zionis kalang kabut.

Perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengungkapkan, "Pagi ini pasukan Hamash melancarkan serangan mendadak yang mematikan terhadap pasukan Israel dan warganya" (bbc.com/7/10/23).

Diketahui serangan ini sebagai respon tindakan brutal Zionis terhadap warga Gaza beberapa waktu silam serta untuk menggagalkan rencana Israel meluncurkan serangan kejutan di jalur Gaza, seperti yang diungkapkan oleh aktivis kemanusiaan Indonesia-Palestina Muhammad Husein Gaza di kanal youtubenya.
"Pertempuran Gaza melawan Zionis ini bukan hanya pertempuran fisik, tapi juga pertempuran intelegen. Beberapa hari ini memang sudah tercium dari beberapa analisis dari sumber terpercaya akan ada serangan masif dari Israel yang akan mengejutkan warga Gaza, namun digagalkan oleh Hamash." 

Ini dibenarkan oleh pimpinan sayap militer Hamash, Muhammad Deif yang mengumumkan operasi "Tofan Al-Aqsa" sebagai respon gempuran Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat, Yerusallem, dan terhadap warga Palestina di penjara-penjara Israel. (voaindoensia.com/7/10/23).

Sementara kelompok Hizbullah Libanon juga berkomentar bahwa operasi tersebut merupakan tanggapan yang menentukan terhadap pendudukan Israel yang terus berlanjut dan merupakan pesan kepada mereka yang mengupayakan normalisasi dengan Zionis Israel.

Serangan ini merupakan salah satu ekskalasi paling serius dalam konflik Israel-Palestina yang banyak memakan korban. Dari pihak Palestina tercatat sebanyak 256 orang tewas, 20 diantaranya anak-anak dan 1.788 orang luka-luka dihari pertama. Hingga hari ini tercatat sebanyak 1.572 orang tewas dan 7.262 orang luka-luka, ini dikalkulasi berdasarkan laporan kemenkes Palestina pada Jum'at 13 Oktober 2023. Sedangkan dari pihak Israel, menurut cncbcindonesia.com hingga hari ini tercatat 1.300 orang tewas.

Diperkirakan, jumlah korban di Gaza akan terus meningkat. Hal ini dikarenakan pengepungan Israel terhadap wilayah tersebut yang menyebabkan berkurangnya persediaan makanan, dan obat-obatan bagi warga Palestina, hingga pemutusan air dan aliran listrik oleh pihak Israel atas perintah menteri pertahanan Israel, Yoav Gallant. (cnbcindonesia.com/13/10/23).

Kekejaman pendudukan Israel terhadap Palestina terus saja terjadi. Bermula dari tahun 1984, dimana Israel merebut sebagian wilayah Palestina atas dukungan PBB, dan mereka melakukan pembantaian besar-besaran kepada orang-orang pribumi tanpa mengenal belas kasihan. 

Puluhan tahun rakyat Palestina merasakan sakit yang amat mendalam, pembantaian terhadap anak-anak, wanita, hingga penculikan dan penyiksaan para pemuda dalam penjara-penjara mereka tanpa ada pembelaan dan keadilan sedikit pun dari negara-negara dunia maupun  organisasi PBB, yang ada mereka bungkam seolah tidak ada yang terjadi bahkan tak jarang mereka malah memfitnah para pejuang Palestina dengan tuduhan yang tidak benar. Mereka lebih condong membela, mendukung, dan menyuarakan kemanusiaan kepada penjajah Israel dari pada membela Palestina. Bahkan, mereka malah mengirimkan bantuan militer dan alat perang kepada zionis seperti yang dilakukan oleh Joe Biden, presiden AS dalam merespon serangan pejuang Palestina beberapa waktu lalu.
 
Mirisnya lagi, negara-negara mayoritas muslim memilih bungkam atas apa yang dialami oleh saudara mereka. Kalaupun ada pembelaan, mereka hanya berani megecam tanpa mengirimkan bantuan militer dan alat perang. Diamnya para pemimpin ini semakin menambah eksistensi zionis dalam memerangi Palestina dan merebut wilayah mereka. Kecaman bukanlah solusi dalam menyelesaikan permasalahan ini, diperlukan solusi yang tuntas dan urgent yakni dengan berperang.

Pendudukan Yahudi atas Palestina bukan hanya menghilangkan ratusan ribu nyawa warganya, tetapi juga menciptakan penderitaan yang berkepanjangan kepada mereka. Oleh karenanya, mengerahkan pasukan militer merupakan solusi terbaik dalam menyelamatkan warga Palestina dan hak-hak mereka. Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur’an:

وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُمْ مِنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ ۚ وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ ۚ وَلَا تُقَاتِلُوهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتَّىٰ يُقَاتِلُوكُمْ فِيهِ ۖ فَإِنْ قَاتَلُوكُمْ فَاقْتُلُوهُمْ ۗ كَذَٰلِكَ جَزَاءُ الْكَافِرِينَ

Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir. (Q.S Al-Baqarah : 191)

Maka sepantasnya, para penguasa kaum muslimin mengirimkan tentara mereka untuk berjuang bersama mujahiddin Palestina dalam mengusir penjajah. Namun hal ini tidaklah mudah untuk dilakukan di sistem saat ini, dimana sekat-sekat negara dan bangsa menyulitkan langkah umat Islam dalam bersatu dan berjuang bersama. 

Oleh karena itu, umat membutuhkan khalifah (pemimpin kaum muslim dunia) yang akan menyatukan mereka dalam pemikiran, perasaan, dan pergerakan yang sama. Rasulullah saw. bersabda :

إنَّمَا الإمَامُ جُنَّةُ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِِ 

Imam(Khalifah) adalah perisai, dibelakang dia kaum muslimin berperang dan berlindung. (HR. Al-Bukhari).

Khalifah akan melindungi seluruh umat Islam yang dizholimi dan ditindas dimanapun mereka berada. Khalifah juga akan menyerukan dan memimpin langsung kaum muslimin diseluruh dunia dalam membebaskan tanah Palestina dan menolong umat Islami disana dari cengkraman kaum Yahudi. Khalifah sebagai perisai umat tentunya hanya akan ada dalam negara islam (Khil4f4h). Maka dari itu, umat harus serius dan bersungguh-sungguh dalam berjuang guna mengembalikan lagi Khil4f4h 'alâ minhajan Nubuwwah yang telah lama lenyap dari kaum muslimin. [Ys]

Baca juga:

0 Comments: