Headlines
Loading...
Oleh. Ayu Wandira

Eum,.. 
Definisi bahagia setiap orang itu beda-beda ya. Tapi, definisi bahagia menurut aku adalah ketika Allah masih memberi aku kesempatan bersahabat dengan Al-Qur’an. Sehingga aku bisa mentadaburinya. Dan terhadap kondisi ini, aku sangat bersyukur.

Senang rasanya, ketika bisa menyelesaikan bacaan setiap hari satu juz. Bahagia terasa ketika kita berkumpul bersama dengan teman-teman ideologis.

Aku tinggal di pondok pesantren "Daarul Quran Nuruz-Zaini". Bangunannya memang tidak seapik pondok lain pada umumnya. Tempat yang kutinggali ini masih berupa rumah sederhana, namun rasanya nyaman dan hangat. Persis seperti rumah sendiri. Di rumah yang kedua ini aku merasa seperti terlahir kembali.

Aku mulai mengenal Islam di pondok, dimulai dengan mengaji Iqra, seperti saat aku berumur 5 tahun. Bahagia, itulah yang aku ungkapkan. Dengan makanan seadanya, fasilitas seadanya namun kami hidup bahagia dengan Al-Quran. Keterbatasan itu tidak mengurangi semangat kami belajar sebagai seorang santri.

Jauh dari orang tua bukan berarti tak sayang papah mamah, justru ini salah satu bentuk baktiku, sebagai bekal untuk orang tuaku di akhirat kelak. Terlebih papah yang baru saja mendahuluiku berpulang ke rahmatullah 3 bulan lalu. 

Meski berat, kami di sini berjemaah, suka dan duka bersama. Dulu aku sangat ingin bisa menjadi novelis atau seorang penulis. Berharap cerita yang kubuat, bisa menginspirasi seluruh orang yang membaca.

Jujur, cita cita terbesarku saat ini ingin sekali menjadi penghafal Al-Qur’an. Tetapi tidak menghilangkan harapanku untuk menjadi penulis. Malah menambah semangatku untuk berdakwah, terlebih lewat aksara. Tidak hanya sebagai inspirasi, tetapi aku juga ingin meninggalkan jejak kebaikan yang berbuah pahala.

Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.”
(QS. Ali-Imran ayat 110) 

Semoga kita adalah umat yang terbaik seperti firman Allah Swt. di atas, amin.

Kita bisa mengambil banyak pelajaran dari kesalahan jika kita berpikir. Alangkah banyak di dalam Al-Qur’an penjelasan mengenai problematika ini. 

Ayo Gen-Z 
Satukan hati kita
Satukan pikiran kita 
Satukan pemahaman kita 
Dengan Islam 
[Ni]

Baca juga:

0 Comments: