Headlines
Loading...
Oleh. Purwanti Ummu Faiz

Hai sobat muslimah, kalo kamu ditanya, apakah kamu pilih bahagia atau menderita? So pasti, kamu bakal jawab bahagia dong ya. Lantas bahagia itu seperti apa sih? Apa kudu punya rumah gede, android keluaran terbaru, atau bisa belanja produk yang lagi viral?

Mungkin banyak di antara kita yang menganggap bahagia itu kalo semua kebutuhan hidup tercukupi. Mulai dari pakaian, makanan  dan tempat tinggal. Atau kamu bebas belanja apa aja yang kamu sukai. Wait, benarkah standar kebahagiaan hanya itu aja? Tapi banyak juga loh, orang-orang yang udah tercukupi kebutuhan hidupnya tetap gak bahagia. Eh, koq bisa? Bisa dong. 

Nah, biar kita gak salah mengartikan makna bahagia. Yuk kita cek sebentar ke kitabullah sebagai petunjuk hidup manusia khususnya bagi kita yang muslim. Kata Allah dalam surat Al An'am ayat 153, orang yang bahagia itu adalah mereka yang ngikuti jalan lurus. Maksudnya mengikuti apa yang Allah perintahkan dan meninggalkan apa yang Allah larang dengan niat ikhlas dan caranya kudu benar agar kita dapat ketenangan dan ketentraman.

"Dan bahwa (yang ku perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa."

So, Kenapa sih ada orang yang kebutuhan hidupnya udah tercukupi tapi gak bahagia, ya karena mereka jalani hidup ini belum sesuai dengan maunya Allah sebagai Al Khaliq wal mudabbir. Mereka memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara yang salah misal hasil nipu orang lain, hasil nge-riba, atau hasil curian. Gimana mau bahagia kalo cara dapatin bendanya aja udah nyalahin maunya Allah. 

So, sobat muslimah. Bahagia itu gak selalu dipandang dari materi ya. Dan mindset ini mesti dibuang jauh-jauh ya. Kalo harta jadi patokan kebahagiaan pastinya sahabat Rasulullah saw., Abdurrahman bin 'Auf adalah orang paling bahagia karena apapun yang ada padanya bisa jadi materi. Tapi nyatanya sebaliknya, Abdurrahman bin 'Auf sedih jika nantinya akan menjadi orang terakhir yang masuk ke dalam surga.

So, taatilah Allah dengan menjalankan semua perintah dan tinggalkan semua yang dilarang tanpa nanti tanpa tapi. [Ma]

Baca juga:

0 Comments: