Headlines
Loading...
Oleh. Netty al Kayyisa  
 
Bahagianya manusia bisa jadi berbeda-beda standartnya. Tergantung cara pandang terhadap kehidupannya.  
 
Ada yang bahagianya terletak di harta, ada yang bahagianya pada anak-anaknya, pasangannya. Atau ada juga bahagianya karena status sosialnya. Karena pujian dari sesama, bahkan ada yang bahagianya karena menghadap Rabbnya. Itulah syuhada Palestina.  
 
Bagaimana dengan Anda?  
 
Dalam satu kesempatan, ada seorang ustad yang menanyakan, pilih mana Rp1 miliar atau bahagia? Sebagian besar audiens pasti memilih bahagia. Karena bahagia mahal harganya. Karena bahagia tak terbeli dengan harta dan benda.  
 
Dan yang memilih Rp1 miliar seolah-olah orang hina dan hubbud dunya. Subhanallah!  
 
Tapi sungguh di luar dugaan, sang ustad menjelaskan, jika beliau lebih memilh Rp1 miliar. Karena saat ini hidupnya sudah bahagia. Bahagia karena iman, bahagia karena Islam, dan bahagia karena pengemban dakwah.  
 
Masyaallah! Luar biasa! Kebahagian yang tak terduga dan memang patut kita syukuri. Kadang kita lupa, imanlah yang menjadikan kita bahagia dunia akhirat. Jika di dunia ada yang sudah iman tapi kok masih sengsara, banyak masalah, tidak sejahtera, bisa jadi imannya sedang di uji. Tetap teguh atau runtuh. Tetap bersinar atau tenggelam. 
 
Dengan Islam jaminan bahagia. Rahmatan lil alamin hanya diberikan ketika berislam kaffah. Keberkahan dari langit dan bumi menjadi jaminan jika Islam diterapkan. Di akhirat pasti dijanjikan surga firdaus yang menanti kedatangan.  
 
Dengan menjadi pengemban dakwah adalah sebuah kebahagian. Jika satu saja manusia tertunjuki karena dakwah kita, maka kebaikan seluruh dunia ada dalam genggaman. Rasulullah juga mengabarkan :  

 سَيِّدُ الشُّهَدَاءِ حَمْزَةُ بْنُ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ ، وَرَجُلٌ قَالَ إِلَى إِمَامٍ جَائِرٍ فَأَمَرَهُ وَنَهَاهُ فَقَتَلَهُ

Artinya: "Pemimpin para syuhada adalah Hamzah bin Abdul Muthalib, dan orang yang melawan penguasa kejam, ia melarang dan memerintah, namun akhirnya ia mati terbunuh." (HR Ath Thabarani).
 
Jika sudah memilki ketiganya, kebahagian lengkap dunia akhirat menjadi jaminan. Lalu mengapa masih mencari bahagia yang lain? 
 
Jadi lebih baik memilih Rp1 miliar saja karena iman, Islam, dan pengemban dakwah sudah di tangan. Sementara Rp1 miliar belum tentu datang kesempatan.
 
Sahabat, pilih bahagiamu sekarang. Tentukan koordinatmu. Bahagia di sebelah mana? Bahagia karena apa? Dan pastikan bahagia itu tak hanya di dunia tetapi di akhiratnya.  
 
Pastikan engkaulah salah satu yang dipanggil dengan panggilan sayang. Yang mendapatkan kebahagian hakiki dihadapan Rabb Illahi. Pastikan panggilan itu untukmu wahai jiwa-jiwa yang bahagia. Yang tenang karena janjinya.  
 
يَٰٓأَيَّتُهَا ٱلنَّفۡسُ ٱلۡمُطۡمَئِنَّةُ ٢٧  ٱرۡجِعِيٓ إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةٗ مَّرۡضِيَّةٗ ٢٨ فَٱدۡخُلِي فِي عِبَٰدِي ٢٩  وَٱدۡخُلِي جَنَّتِي ٣٠  
 
Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku. Masuklah ke dalam surga-Ku. [Hz]

Baca juga:

0 Comments: