Headlines
Loading...
Oleh. Reva Lina

Banyak yang bertanya-tanya? Definisi bahagia itu apa si? Kamu akan bahagia kalau apa? Mungkin sebagian dari kita pasti akan menjawab, saya bahagia ketika mempunyai uang banyak. Saya bahagia, jika saya bisa keliling luar negeri. Saya bahagia kalau saya memiliki keluarga yang harmonis, atau saya bahagia jika saya bisa memberi. 

Rata-rata jawaban yang di klaim mengarah pada hal-hal yang bersifat material. Namun tahukah kita semua, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam pernah mengatakan bahwa orang yang bahagia, orang yang kaya adalah bukanlah mereka yang memiliki banyak harta, atau memiliki kemewahan dunia lainnya. Namun, yang dinamakan orang-orang bahagia, orang-orang yang kaya adalah mereka yang punya hati yang selalu merasa cukup. Itu yang disebut sebagai orang yang bahagia.

Kita semua memiliki media sosial yang tengah marak sekarang seperti Instagram contohnya. Lihat, mereka-mereka yang memiliki mobil mewah. Rumah mewah, dan fasilitas mewah lainnya. Apakah kita yakin semua itu bisa menjamin jika mereka bahagia? Hal-hal yang kita lihat di dalam sosial media dan terlihat bahagia. Sebenarnya tidak demikian! Karena setiap orang, sekaya apapun dia tetap pernah merasakan sedih dalam hidupnya atau bahkan tak pernah merasakan kebahagiaan dalam dirinya.

Betul apa yang dikatakan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Sesuatu yang dapat membuat kita bahagia, membuat kita kaya bukanlah perihal urusan duniawi. Bukan urusan hal-hal yang bersifat kemewahan dunia. Tapi letaknya pada hati yang merasa cukup.

Perihal kebahagiaan, semua orang ingin merasakan itu. Namun sedikit sekali dari sekian banyaknya orang lupa caranya untuk mengikuti jalur konsep bahagia. Padahal rumus bahagia itu sederhana, seperti yang terletak diujung akhir ayat surat Al-Baqarah 189 yang berbunyi:

وَا تَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّکُمْ تُفْلِحُوْنَ‏‏

Tingkatkan takwamu kepada Allah, agar kamu bahagia.

Profesi apapun yang kita miliki ketika standar kebahagiaan ingin ada di dalam hati. Maka tingkatkan takwa kita pada Ilahi, bahagia akan kita dapati.

Bahagia itu sederhana, karena orang yang bahagia adalah dia yang mampu dan bisa melupakan, mengikhlaskan, dan bangkit dari keterpurukan. 

Bahagia itu sederhana, Tak perlu memiliki ekspektasi berlebihan pada  hal diluar kendali kita. Senang seadanya, sedih sewajarnya. 

Bahagia itu sederhana, tak perlu takut penilaian manusia. Kita mengharap pencipta bukan suara riuh yang melesap di dalam dada.

Wallahualam bissawab. [Ys]

Baca juga:

0 Comments: