Headlines
Loading...
Oleh. Eni Yulika

Berkata adalah suatu bentuk perbuatan yang kita lakukan sehari-hari. Sejak lahir anak manusia ke dunia, yang ingin didengar oleh anak adalah suara azan. Karena fitrah seorang anak sejak dalam kandungan adalah beriman kepada Allah Swt. 

Begitu pula orang tua pasti ingin mendengar suara tangisan anaknya. Sampai-sampai seorang bidan ketika anak tidak menangis maka sedikit dipukul agar menangis. Dengan harapan berkembanglah paru-parunya secara sempurna. 

Ketika anak mulai beranjak sedikit besar mulailah ia mengoceh dan betapa bahagia seorang ibu melihat anaknya mengoceh.  
Begitulah seterusnya perkataan adalah hal yang selalu menemani kehidupan manusia. 

Ketika manusia mampu berkata yang baik, maka itu menjadi kebaikan bagi dirinya. Allah pun mengajarkan kepada kita untuk berkata yang baik, tidak menyakiti hati orang lain. Bahkan ketika menasihati harus dengan cara yang ahsan atau lemah lembut bukan berkata kasar. Walaupun apa yang ia katakan itu benar.

Perkataan yang baik itu adalah apa yang diajarkan oleh Rasulullah. Dimana ketika berbicara harus dilandasi dengan ilmu.  Kita tidak diperbolehkan mengatakan apa yang akan menyakiti hati orang lain, dan jika ingin menasihati harus dengan lemah lembut. Begitu pula kita diperintahkan untuk mengatakan sesuatu sesuai dengan kebenaran bukan mengikuti hawa nafsu kita apalagi dipenuhi kebohongan.  

Jika kita berkata bohong, dan orang percaya dengan kita, maka bisa menjadi fitnah bila itu informasi yang tidak benar. Dari kata-kata kita, apabila orang lain mengikuti kita, jika sesuatu yang keliru yang dikatakan bisa menjadi dosa bagi yang mengatakannya. Tetapi jika mengandung kebaikan dan diikuti oleh orang lain bisa menjadi pahala bagi kita. Masyaallah. Itulah makna dakwah yang sebenarnya yaitu mengajak orang pada kebenaran. Utamanya adalah dengan perkataan.

Banyak hadis yang mendukung tentang keutamaan orang yang berdakwah atau amar makruf nahi munkar.  Seperti ganjaran mendapatkan unta merah jika mampu mengajak orang kepada jalan kebenaran. Kebaikannya lebih baik dari bumi dan seisinya. Selama orang mengikuti apa yang kita katakan, maka selama itulah pahala akan mengalir kepada kita. Atau sering kita katakan amalan yang tidak terputus sampai kita meninggal dunia adalah ilmu yang bermanfaat.

Begitulah indahnya Islam. Jika kita menyayangi seseorang maka bisa dengan berkata mengajak kepada kebenaran dan mencegah dari kemungkaran. Maka, perkataan haruslah dilandasi dengan ilmu. Harus kita teliti apakah yang kita katakan ini bertentangan dengan Allah atau tidak. Apakah yang kita katakan akan menghantarkan kepada rida Allah atau tidak. Sehingga benarlah pepatah yang mengatakan jika tidak bisa berkata baik maka lebih baik diam.

Mengapa demikian? Ya, karena setiap amalan yang ng kita lakukan termasuk perkataan kita akan diminta pertanggungjawabannya di hadapan Allah Swt. kelak. [An]

Baca juga:

0 Comments: