Headlines
Loading...
Oleh. Ana Mujianah

Dinamika kehidupan bagai roda yang berputar. Kadang di atas adakalanya di bawah. Begitu juga suasana hati seseorang, kadang sedih, sedetik kemudian bisa tertawa bahagia. Itulah uniknya kehidupan. Jika tidak ada sedih dan bahagia, mungkin hidup ini justru terasa hambar. Karenanya Allah memberi warna dalam setiap perjalanan hidup kita yaitu ada sedih dan ada bahagia.

Sedih dan bahagia sejatinya tergantung bagaimana kita menyikapi setiap persoalan hidup yang kita alami. Setiap orang memiliki ujiannya masing-masing. Dan sesungguhnya Allah tidak akan menguji hambaNya diluar batas kemampuannya. 

Sebagaimana firman Allah: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (QS. Al Baqarah 286)

Akan tetapi, kenapa seseorang itu kadang terlihat bahagia terus seolah hidupnya tanpa beban. Namun, di sisi lain ada orang yang selalu dirundung duka, sedih terus yang tampak oleh mata. Semua itu tergantung bagaimana persepsi kita dalam menyikapi persoalan. Karena hal tersebut akan mempengaruhi suasana hati kita.

Maka, menjadi bahagia itu sesungguhnya mudah. Kuncinya adalah selalu berpikir positif  dan instrospeksi atas apa yang terjadi pada kita. Saat Allah uji dengan rezeki yang pas-pasan, berpikir positif bahwa Allah sedang meringankan hisab kita di akhirat kelak. Anak-anak banyak drama, berpikir positif mungkin Allah sedang membukakan jalan bagi kita untuk meraih pahala dengan bersabar. Ibadah terasa berat, segera instropeksi diri mungkin Allah sedang menegur kita jangan-jangan ada kemaksiatan yang tidak kita sadari sehingga membuat kita lalai. Begitupun ketika dakwah kita seakan tidak memberi pengaruh kebaikan, maka berpikir positif sekaligus instrospeksi jangan-jangan ada ketidakikhlasan yang terbersit dalam hati.

Selain berpikir positif kemudian instropeksi diri, kunci berikutnya agar hati selalu bahagia adalah rida atas ketetapan Allah. Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa yang rida (kepada ketentuan Allah) maka Allah akan rida kepadanya" (HR. Tirmidzi). 

Rida berarti menerima ketentuan Allah dengan hati yang lapang dan yakin bahwa di balik ketetapan tersebut pasti ada hikmah yang tersembunyi. Saat kita rida, kita tidak akan mengeluh, mudah menyalahkan orang lain, atau bahkan menyalahkan takdir Allah. Sungguh, orang-orang yang rida dengan ketentuan Allah padanya, insyaAllah hidupnya akan selalu bahagia.

Maka, bagaimana agar hidup kita selalu bahagia, berpikirlah positif dalam menyikapi setiap persoalan yang terjadi, insyaAllah hati kita tenang dan lapang.

Wallahu 'alam bish shawab.[Rn]

Baca juga:

0 Comments: