Headlines
Loading...
Oleh. Rita Razis

Kematian itu pasti tapi sering ditakuti. Padahal setiap bernyawa pasti akan mati, untuk watunya masih rahasia Illahi. Sepeti ayat yang dijelaskan pada Al-Qur'an: 
 كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan,” (QS Al-Anbiya: 35)

Selain itu, kematian itu datang tanpa permisi atau pemberitahuan dahulu. Jika Allah sudah memerintah malaikatnya maka malaikat akan memaati perintahnya. Kematian juga menjadi gerbang untuk memulai perjalanan yang panjang. Kematian memang misteri, kita tidak tahu dimana, kapan dan bagaimana kondisi kita ketika dijemput oleh malaikat Izrail. Su'ul khotimah atau Husnul khotimah

Tapi amalan kitalah yang bisa menjawabnya. Apakah kita terbiasa dalam kebaikan dan ketaatan atau sebaliknya? Sehingga ada usaha yang bisa kita lakukan sebelum kematian datang, ada doa agar kita diistikamahkan dalam kebaikan dan meninggal dalam keadaan Husnul khotimah. Berusaha untuk selalu taat sampai akhir hayat.

Realitanya memang tidak mudah, akan ada batu krikil yang mengahadang untuk dilewati. Ada juga penyakit wahn yang membuat kita sibuk mengurus dunia. Wahn merupakan penyakit dimana kita terlalu mencintai dunia dan takut mati. Penyakit ini membuat kita lupa akan prioritas kehidupan, berani melanggar bahkan meninggalkan syariat, dan hanya memprioritaskan kesenangan dunia saja. 

Berhati-hatilah ketika penyakit wahn datang, kembalikan lagi pertanyaan-pertanyaan tiga simpul besar kepada diri kita, agar sebagai pengingat jika kesenangan dunia dan seisinya hanya sementara. Harta, tahta dan wanita tidak akan kita bawa, apalagi kain kafan tidak menyediakan saku. Jadi, gunakan kesempatan ini dengan semaksimal dan sebaik-baiknya. Jangan sampai kematian datang kita tidak ada persiapan. Takut belum punya bekal dan takut kehilangan. Jangan mengkhawatirkan harta, tahta dan keluarga. Tapi titipkan mereka kepada Sang Penjaga karena Allah Swt adalah sebaik-baiknya penjaga. Mumpung masih ada waktu dan kesempatan maka tak ada kata dan pilihan untuk selalu taat. 

Baca juga:

0 Comments: