Headlines
Loading...
Oleh. Dewi Khoirul 

Kementerian Kesehatan Palestina mengungkap korban tewas akibat serangan Israel ke Gaza meningkat menjadi 7.960 orang. Mayoritas korban merupakan perempuan dan anak-anak
(CNNIndonesia.com, 29-10-2023).

Pedih, perih, yang terasa di relung hati, ketika kita menyaksikan saudara-saudara muslim kita di Palestina dibombardir oleh Israel laknatullah. Bangunan-bangunan hancur dan korban jiwa terus berjatuhan dari warga sipil yang kebanyakan adalah kaum perempuan dan anak-anak.

Sesungguhnya kaum muslimin yang menjadi korban atas serangan brutal rudal-rudal Israel, mereka adalah para syuhada, penjaga agama Allah, penjaga tanah Palestina, yaitu tanah yang dijanjikan oleh Allah untuk mereka.
Sejatinya mereka tidak mati, mereka tetap hidup di sisi Allah dan mereka mendapatkan banyak kenikmatan, sebagaimana disampaikan oleh Allah dalam Qur'an Surat 'Ali Imran Ayat 169: "Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, sebenarnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya mendapat rezeki."

Jika kaum muslimin mau mendalami dan mengambil pelajaran dari ayat ini, niscaya tidak akan terjadi sebagaimana yang kita saksikan saat ini, para pemimpin negeri-negeri muslim tidak memiliki keberanian untuk mengirimkan pasukan perang dan persenjataan lalu bergabung dengan saudaranya dalam mengusir penjajahan Israel atas tanah Palestina. Adapun bantuan yang mereka kirim tidak sebanding dengan bantuan yang diberikan para sekutu-sekutu musuh yang jauh lebih besar.

Dari sini membuktikan kebenaran apa yang telah disampaikan Rasulullah saw. bahwasanya nanti umat Islam bagaikan hidangan yang diperebutkan oleh musuh-musuh Allah, padahal jumlah mereka banyak saat itu. Namun, mereka laksana buih di lautan yang tidak memiliki kekuatan sehingga terombang-ambing dilautan, sebab dalam hati mereka ada penyakit "wahn", yaitu cinta berlebihan pada dunia dan membenci kematian.

Sejak runtuhnya Daulah Khil4f4h tahun 1924 sejak saat itu pula kaum muslimin tidak memiliki junah atau perisai pelindung umat dari segala macam serangan orang-orang kafir barat, baik dari sisi pemikiran maupun budaya.
Dari sisi pemikiran, barat terus menanamkan tsaqofah sekuler-liberal, yakni memisahkan agama dari kehidupan serta aturan kebebasan.

Dari sisi budaya, barat terus berusaha mengarahkan kaum muslimin untuk berkiblat padanya yang notabene budaya mereka jauh dari adab Islam sehingga semakin jauhlah kaum muslimin dari pemahaman Islam yang benar apalagi memikirkan saudara muslimnya ibarat satu tubuh, sudah tidak terwujud lagi. Jadi, ketika tangan atau kaki kita ada yang tertembus peluru maka seluruh tubuh tidak ikut merasakan sakit. Naudzubillah.
Maukah kita diperlakukan demikian oleh saudara kita? Jika tidak mau pastinya sama dengan muslim Palestina saat ini.

Tidak bisa tidak, solusi tuntas atas kaum muslimin Palestina saat ini adalah hanya dengan mengembalikan perisai umat di bawah naungan khil4f4h. Dengan perisai tersebut kaum muslimin berlindung di belakangnya, karena yang mampu mengerahkan pasukan di seluruh negeri-negeri muslim di dunia adalah seruan jihad dari khil4f4h.

Kembalinya perisai ini membutuhkan perjuangan kita segenap kaum muslimin dengan metode dakwah yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw., sementara untuk solusi praktis yang sangat mendesak hari ini adalah memenuhi seruan jihad untuk seluruh kaum muslimin di sekitar bumi Palestina. Untuk pemimpin-pemimpin di negeri Muslim yang jauh dari Palestina harus mengirimkan tentara dan persenjataan guna memperkuat posisi tentara Palestina. Adapun yang lain terus berdakwah dalam menyampaikan kebenaran Islam sampai umat bisa diarahkan untuk perubahan menuju tegaknya khil4f4h 'ala minhajin nubuwwah.

Wallahu a'lam bish shawab. [An]

Baca juga:

0 Comments: