surat pembaca
Efektifkah Pemboikotan Produk-produk Zionis Israel dalam Pembelaan Kaum Muslim Di Palestina?
Oleh. Naila
Mayoritas perbincangan di media sosial saat ini dipenuhi dengan berita konflik Palestina-Israel yang menyebabkan tragedi kemanusiaan di Gaza. Bahkan belakangan ramai seruan boikot produk-produk yang berafiliasi Israel di media sosial.
Aksi boikot terhadap produk-produk yang mendukung Zionis Yahudi diserukan di hampir semua negara mayoritas muslim, termasuk Indonesia. Bahkan baru-baru ini Majelis Ulama Indonesia(MUI) mengeluarkan Fatwa haram membeli produk yang pro terhadap Israel.
Fatwa MUI ini patut kita apresiasi sebagai bentuk tanggung jawab keulamaan MUI dalam menyikapi agresi Israel terhadap Palestina yang mengecam kemanusiaan. Apalagi banyak pihak yang berusaha memberikan simpati dan dukungan pada Palestina baik langsung maupun tidak.
Namun efektifkah aksi pemboikotan ini terhadap nasib muslim di Palestina?
Ada dua faktor yang mempengaruhi keefektifitasan kampanye pemboikotan produk yang berafiliasi dengan Israel. Pertama, ketaatan masyarakat muslim pada Fatwa MUI. Bisa dipastikan tidak semua masyarakat bisa taat atas fatwa MUI. Faktor yang ke dua, pengetahuan akan produk-produk itu sendiri.bisa jadi masyarakat tidak banyak yang tahu dan faham atas produk-produk haram yang di fatwakan oleh MUI.
Sesungguhnya konflik antra zionis Israel dengan Palestina bukan sekedar konflik serangan yang dilakukan atas Hamas. Namun konflik ini terjadi karena sebagai bentuk pertahanan masyarakat Palestina atas penguasaan negerinya oleh Zionis Yahudi. Sehingga perlawanan masyarakat Palestina atas Zionis Yahudi wajib dilakukan oleh penduduk Palestina sebagai pertahanan wilayah Palestina.
Untuk itu pemboikotan produk-produk yang berafiliasi Zionis Yahudi belumlah cukup dalam upaya penyelamatan saudara kita di Palestina. Karena yang terjadi di sana adalah penyerangan dengan senjata, maka wajib bagi negeri-negeri muslim yang lain membatunya dengan para tentara yang mereka miliki. Sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadist, "Perumpamaan kaum muslim itu satu tubuh, jika satu anggota merasakan sakit, maka akan membuat tubuhnya terjaga dan merasakan demam." (HR.Muslim No.2586).
Namun sayang dengan adanya Nation state (penyekatan batas-batas wilayah). Hadist diatas belum dapat terealisasi. Saat ini hanya kecaman dan bantuan-bantuan yang mampu direalisasikan oleh kaum muslim di dunia. Walhasil konflik antara Zionis Yahudi dan Palestina terus terjadi.karena solusi yang mendasar dan yang hakiki belum terwujud, yaitu persatuan negeri-negeri muslim dengan di bawah kepemimpinan yang satu dalam naungan Khil4f4h yang akan mampu mengirimkan pasukan tentaranya untuk mengusir Zionis Yahudi.
Wallahualam bissawab. [Hz]
0 Comments: