Headlines
Loading...
Oleh. Anggi Chasanah K 
(Pelajar Aliyah Sidoarjo)

Israel terus menyerang Gaza, Palestina. Mereka menargetkan masjid, sekolah dan rumah sakit. Perang antara Israel dan kelompok Hamas pecah usai serangan mendadak Hamas yang menewaskan ratusan orang Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023. Sejak saat itu, Israel dan Hamas saling serang hingga menyebabkan ribuan orang tewas. 

Israel mengklaim telah menyerang lebih dari 400 target di wilayah jalur Gaza dalam sehari terakhir. Direktur badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di Gaza, Thomas White, mengatakan bahwa sebagian besar pengungsi hidup hanya dengan 1 liter air dan satu atau dua potong roti Arab sehari. Krisis kemanusiaan, ditambah dengan serangan yang baru berlanjut terhadap wilayah sipil di wilayah selatan, menyebabkan beberapa orang kembali ke wilayah Utara. 

Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Palestina, serangan udara Israel di Gaza telah menewaskan satu anak setiap 10 menit sejak dimulainya perang. Jumlah korban tewas di kedua belah pihak yang berperang mencapai 10.328 jiwa. Bertambah lebih dari 300 orang dalam sehari. Dan mencakup lebih dari 4.200 anak-anak di dalamnya.

Allah swt. telah menetapkan keberkahan atas Palestina. Sebagaimana diketahui, negeri atau kota lain yang juga diberkahi Allah swt. adalah Mekkah dan Madinah. Menurut para ulama, penyebutan Masjid Al Aqsa dan daerah sekitarnya sebagai negeri yang diberkahi, karena di daerah tersebut diutus oleh Allah sejumlah Rasul untuk berdakwah dan sebagiannya menetap. Di antaranya, Nabi Ibrahim, Ishak, Luth, Ya’kub, Musa, Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa, hingga Isa AS. 

Karena itu, keberadaan Palestina sebagai suatu negeri yang diberkahi, tak perlu dibantah lagi. Sebab, dalam beberapa keterangan ayat Alquran, Allah swt. telah menyebutkan berkali-kali akan kemuliaan dan keberkahan Palestina tersebut. Palestina akan terus diserang Israel hingga akhir zaman seperti dituliskan dalam hadis Nabi Muhammad SAW dan Alqur'an. 

Allah berfirman  yang artinya, "Kami wariskan kepada kaum yang tertindas itu, bumi bagian timur dan bagian baratnya yang telah Kami berkahi. (Dengan demikian) telah sempurnalah firman Tuhanmu yang baik itu (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Kami hancurkan apapun yang telah dibuat Fir'aun dan kaumnya dan apa pun yang telah mereka bangun." (TQS al- A'raf: 137). 

Ayat ini menjelaskan tentang tanah Palestina yang diberkahi, dibuktikan dengan pernyataan Allah menenggelamkan pengikut-pengikut Fir'aun bersamanya dan Allah swt. wariskan kepada kaum tertindas itu, yaitu Bani Israil, bumi bagian timur dan bagian baratnya (Negeri Syam, Mesir, dan negeri-negeri sekitar keduanya yang pernah dikuasai Fir'aun). 

Tanah itu Allah berkahi dengan berbagai nikmat yang berupa tanaman, buah-buahan, dan sungai-sungai, serta aneka nikmat lainnya. Mengenai permasalahan yang kini berada di bumi Palestina, merupakan suatu perkara yang telah ada di dalam kitab suci AlQur'an. Allah telah mengatur sedemikian rupa bahwa turunan dari Bani Israil akan melakukan kerusakan untuk kedua kalinya di bumi tersebut. 

Sehingga, apa yang sedang terjadi sekarang ini merupakan bukti nyata kebenaran dari firman Allah swt. yang artinya, "Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israel dalam kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar." (TQS. Al-Israa': 4)

Sungguh hal tersebut telah terjadi. Israel yang merupakan keturunan dari Bani Israil telah berada pada tingkat kesombongan yang besar. Mereka bangga dengan apa yang mereka lakukan. Ditambah lagi dengan dukungan dari negara-negara besar seperti Amerika dan Inggris yang terus membuat mereka merasa di atas. Namun, Allah telah menjanjikan kepada mereka bahwa akan adanya hamba-hamba Allah yang perkasa yang dapat mengalahkan mereka. 

Mengapa Israel tidak dihancurkan oleh Allah swt., karena dengan adanya Israel yang menyerang Palestina itu menjadikan umat muslim berjihad. Momentum kebangkitan Palestina sejatinya dapat dijadikan instrumen bagi dunia internasional untuk mencari solusi yang berkeadilan. 

Sementara Amerika Serikat sejak kepemimpinan Donald Trump terbukti gagal total. Upaya mengabaikan Palestina dalam rangka mengambil keputusan tentang Palestina merupakan langkah yang sangat tidak tepat dan sangat tidak bijaksana. Apalagi sikap Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya yang memberikan dukungan militer secara penuh kepada Israel hanya akan menimbulkan masalah yang makin rumit dan pelik di masa mendatang. 

Untuk itu, satu solusi yang ampuh dalam menyelesaikan perang dan penjajahan Israel di Gaza ini adalah dengan adanya daulah Khilafah yang menyerukan jihad fii Sabilillah.  Khilafahlah yang bisa mengatur semua keadilan rakyatnya. Dan di saat Khilafah tegak, semua akan menjadi damai dan sejahtera. Di mana semua orang akan tunduk menerapkan syariat Islam, sehingga tidak ada lagi penajahan terhadap negri-negri muslim. [ry].

Baca juga:

0 Comments: