Headlines
Loading...
Oleh. Erna Kartika Dewi

Salah satu nikmat yang telah Allah berikan kepada kita adalah nikmat untuk hidup.
Ketika kita lahir kita tidak bisa memilih lahir dari orang tua yang seperti apa dan bagaimana, tetapi ketika kita tumbuh barulah kita diberikan pilihan.

Hidup adalah pilihan. Tidak ada yang namanya ujug-ujug atau tiba-tiba dalam menapaki jalan kehidupan ini. 
Diri kita di hari ini adalah result (hasil) dari pilihan kita di masa lalu. Dan pilihan-pilihan kita hari ini akan menentukan siapa kita di masa yang akan datang.

Jika hari ini kita menjadi istri, mengerjakan kewajiban dan menerima hak seorang istri itu karena di masa lalu kita pernah memilih untuk bersedia dinikahi seorang lelaki.

Jika hari ini kita diberikan kesehatan oleh Allah Swt. selain sebagai rejeki dan  keberkahan dari Allah juga karena pilihan dari hidup kita yang memilih hidup sehat. Misalnya ikhtiar makan makanan yang halal dan thoyib, atau membuat lingkungan rumah dan lingkungan sekitar menjadi bersih.

Dalam hidup, hampir setiap waktu kita selalu dihadapkan dengan berbagai pilihan. Kita diminta memilih yang terbaik dari yang baik baik.

Bahkan untuk hal kecil sederhana saja seperti saat mau pakai baju kita pilih dulu bahannya, apakah lembut atau kasar, warnanya dipilih, sama kerudung cocok apa tidak, sampai model bajunya pun kita pilih yang cocok di tubuh kita dan yang kita suka itu yang mana.  Kita sesuaikan dengan aktifitas yang dilakukan.

Jika untuk perkara dunia saja kita butuh memperhatikan setiap pilihan kita. Apalagi untuk perkara akhirat. Padahal di dunia sebagai umat Rasulullah saw. kisaran waktu hidupnya 63-70 tahun. Sementara di akhirat kekal didalamnya .

Setelah dari alam kubur, maka Allah akan bangkitkan kita setelah kiamat di padang masyar. Dari Abu Hurairah Rasulullah  bersabda:
 
"Tidaklah seorang yang mempunyai harta emas dan perak yang tidak ia tunaikan kewajibannya (tatkala didunia) melainkan pada hari kiamat kelak akan dibuatkan baginya setrika dari lempengan neraka yang dicelup ke dalam neraka, lalu disetrikakan ke samping kiri dan kanan serta punggungnya. Apabila telah dingin maka dikembalikan lagi seperti semula, pada suatu hari yang sama dengan 50000 tahun lamanya, hal itu dialami sampai diputuskan perkaranya para hamba (oleh Alah) sehingga dia dapat melihat jalannya, apakah ke surga atau neraka?"

Maka setelah melalui jalan panjang tersebut, barulah kita akan mendapatkan raport (kitab) dari tangan kanan atau kiri, sebagai tanda di mana kediaman terakhir kita yaitu surga atau neraka. Berapa lama kita disana? kholidiina Fiihaa abadaa (kekal didalamnya selama- lamanya).

Maka pastikan pilihan kita selama hidup di dunia akan memudahkan perjalanan kita setelah dari dunia, jadi hidup itu pilihan.

Harga surga itu sangat mahal.
Padahal ketika kita ingin berubah menjadi orang baik, Allah akan memberi kita ujian,  baik berupa ketakutan, kelaparan, kehilangan orang-orang yang kita cintai, bahkan kadang ujian sakit. Tapi sesungguhnya harta kita bukanlah milik kita, kesehatan kita bukan milik kita, anak-anak, suami, keluarga, sesungguhnya semua itu hanyalah titipan Allah.

Kita harus sabar dalam  menghadapi setiap episode kehidupan, karena begitulah jalan yang harus dilalui oleh orang-orang yang beriman, Allah tidak hanya uji dengan kesedihan, tapi juga dengan kekayaan.
Semua mahluk bernyawa Allah berikan ujian (kebaikan, kesuksesan, jabatan).

Untuk itu, teruslah memohon kepada Allah agar selalu bisa istikamah di dalam kebaikan. 
Yaitu dengan cara niatkan karena Allah (bukan karena trend atau ikut-ikutan saja).

Imam Malik berkata :
"Segala sesuatu yan engkau lakukan karena Allah secara berketerusan, Allah akan bantu dalam proses hijrahmu, segala sesuatu yanh engkau lakukan bukan karena Allah, Allah akan putus ditengah jalan."

Kemudian carilah teman-teman yang membantu kita menuju jalan Allah, karena kadang seseorang bisa kita lihat dengan siapa dia berteman. Selanjutnya, menambah terus diri kita dengan ilmu dan seringlah berdoa.

Kita tidak bisa menjamin orang salih pasti akan masuk surga, karena bisa saja pergi dalam keadaan suul khatimah, untuk itu banyaklah berdoa: 

Wahai Allah yang membolak balikkan hati
semoga dengan hijrah yang susah payah ini, 
Allah jaga keistikamahan, sehingga Allah memanggil kita dengan panggilan berikut :

Wahai jiwa-jiwa yang tenang
kembalilah kepada tuhanmu dengan hati yang Rida dan diridai-Nya, maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku
Dan masuklah ke dalam surga-Ku.

Wallahualam bissawab. [Hz]

Baca juga:

0 Comments: