Headlines
Loading...
Oleh. Ayu Wandira 

Dari usia dini kita sudah belajar, saat masih balita kita belajar makan, dan hal-hal baru. Saat sudah menginjak usia 4 tahun mulai penasaran ingin mencoba hal baru, saat masuk Tk sudah mulai berkreasi mulai mewarnai, menggambar, belajar bernyayi sedikit sedikit mulai tau banyak hal. 

Terus belajar hal baru, mencari maklumat yang baru, mencoba yang baru. Terus mencari ilmu tanpa henti, sampai ke liang lahat. Terutama ilmu agama, yang akan membuat hidup kita menjadi lebih baik lagi dan semakin dekat dengan Allah. Ilmu itu bagaikan cahaya dalam kehidupan kita.

Mungkin kalau kita tak mencari ilmu agama untuk bekal kita di akhirat, kita akan menjadi seseorang yang tak tau akan sirah-sirah nabi, kisah-kisah para ulama dan sejarah-sejarah Islam. Siapa penemu pesawat? Siapa bapak matematika? Bagaimana Islam bisa berjaya dan menaklukkan 2/3 Dunia? 

Sebagai umat muslim pasti kita harus paham akan agama kita. Bahkan ketika kita sedang membaca Al-Qur'an dengan terjemahannya pun, kita sedang menggali ilmu, banyak ilmu yang bisa kita dapatkan. Ilmu dunia maupun akhirat. Sama saja seperti kita sedang menyelami lautan yang dalam sekali. 

Seseorang yang hidup tanpa ilmu, bagaikan berjalan di jalanan yang sunyi, sepi dan gelap tanpa adanya cahaya. 
"Ilmu akan menghidupkan jiwa." (Ali bin Abi Thalib)

Mencari ilmu itu tidak harus di sekolah, tidak harus bangunan bagus dan memakai seragam, sekolah itu adalah tempat untuk seseorang menimba ilmu, tapi banyak orang yang tidak sekolah bisa berhasil. Bagaimana caranya? Kuncinya adalah belajar. Jika ke sekolah namun tidak belajar untuk apa? Hanya main-main saja? Mau jadi apa?

Dan harus bersungguh-sungguh ketika menekuni ilmu. Ilmu itu ada banyak, bahkan setiap saat kita bisa belajar dari pengalaman, menjadi ilmu yang baru. Perbanyaklah baca buku agar kita semakin memiliki pengetahuan yang luas. 

"Barang siapa belum pernah merasakan pahitnya mencari ilmu walau sesaat, ia akan menelan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya." (Imam Syafi'i)

Allah SWT juga sudah menyeru kepada malaikat Jibril, untuk menyampaikan ayat-ayat Al-Qur'an kepada Nabi Muhamad SAW. Menurut para ulama, Al-Qur'an secara beransur-ansur diturunkan dalam kurun waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari. Ada juga yang berpendapat 23 hari dan dikumpulkan menjadi lembaran-lembaran mushaf pada masa khalifah Umar bin Khattab, lalu pada masa pemimpinan khalifah Utsman bin Affan baru Al-Qur'an di bukukan. Masyaallah, sekarang Al-Qur'an sudah bisa kita bawa kemana-mana. 

Dan ini surat Al-Alaq yang pertama kali di turunkan, ayat 1-5

ٱقْرَأْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ

Iqra` bismi rabbikallażī khalaq

Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,

خَلَقَ ٱلْإِنسَٰنَ مِنْ عَلَقٍ

Khalaqal-insāna min 'alaq

Artinya: Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

ٱقْرَأْ وَرَبُّكَ ٱلْأَكْرَمُ

Iqra` wa rabbukal-akram

Artinya: Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah

ٱلَّذِى عَلَّمَ بِٱلْقَلَمِ

Allażī 'allama bil-qalam

Artinya: Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,

Masyaallah tetap semangat saudara ku. Lelah letih nya kita mencari ilmu di dunia ini tidak akan lama.

Wallahualam bissawab. [Wa]

Baca juga:

0 Comments: