Headlines
Loading...
Oleh. Rita Razis

Iman berarti mengimani, yakin dan percaya. Mengimani ke-6 poin yang berada di rukun iman merupakan dasar kita. Sebab tidak mudah mengimani yang tidak terlihat dan belum pernah dilihat. Oleh sebab itu, aqidah yang kokoh akan membuat kita lebih mudah mengimani yang gaib. Sayangnya, kita merasa iman itu bisa naik dan turun. Ketika keimanan kita penuh seperti baterai yang baru di cas maka kita akan mudah melakukan perintah Allah dan taat kepada-Nya, semua amalan ibadah terasa ringan dan senang hati melakukannya, tanpa ada beban. Akan tetapi sebalikmya ketika keimanan kita low, kita menjadi orang yang futur, malas untuk beribadah dan beramal. Terasa berat melakukan perintah-Nya bahkan berat hati ketika beribadah, astagfirullah.

Itulah iman tidak ada yang bisa menjamin kecuali Allah Swt. Sebagai muslim tentu kita ingin memberikan dan beriman dengan maksimal, agar bekal kita juga optimal. Sebab iman dan amal soleh akan bisa masuk surga, dijelaskan dalam Surat Al-Baqarah (2) Ayat 82
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

82. Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.

Sehingga ada usaha yang harus kita lakukan agar iman kita terjaga. Pertama, kita berdoa dan berharap kepada Allah agar kita selalu dijaga dan diistikamahkan dalam Islam. Sebab Dialah sebaik-baik penjaga keimanan. Doa yang tulus dan ikhlas tentu tidak akan sia-sia, meski doa itu sering dianggap sepele tapi yakinlah doa itu memiliki kekuatan yang besar. 

Kedua, selalu pupuk iman kita dengan berbagai mood boster seperti melihat dan mengagumi ciptaan-Nya, membaca, berkumpul dengan teman-teman saleh dan masih banyak lagi. Sebab setiap orang pasti memiliki cara masing-masing agar keimanan kita terjaga. Istikamah itu berat sehingga kita harus mempunyai cara agar istikamah dengan keimanan yang benar. Teman saleh memiliki adil besar dalam istiqomah, karena ketika ada teman yang sedang futur tentu akan segera diingatkan dan diberi semangat, sedangkan jika tidak memiliki teman saleh maka mereka tidak akan peduli kondisi keimana kita.

Ketiga, belajar dan mengkaji Islam kaffah. Mempelajari Islam secara menyeluruh tidak setengah-setengah atau pilah pilih agar apa? Agar kita memiliki keimanan yang sempurna dan tidak mudah goyah. Islam itu menyelamatkan kita. Bukan Islam yang membutuhkan kita tetapi kitalah yang butuh Islam. Jadi, pupuklah keimanan kita agar kita semakin paham Islam yang sesungguhnya dan hidup kita tidak sia-sia. [Hz]

Baca juga:

0 Comments: