Headlines
Loading...
Oleh. Jumriani

Iman bisa diartikan percaya atau meyakini sepenuh hati bahwa yang menciptakan  segala sesuatu di muka bumi ini adalah Allah Swt. Jadi jika ada masalah larinya ke Allah bukan ke yang lain. 

"Dari Abu Hurairah Ra, beliau berkata, Rasulullah Saw bersabda: “Orang yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya. "(HR Tirmidzi, Abu Dawud, Ahmad dan Darimi).

Hadis diatas menegaskan bahwa budi pekerti atau akhlak merupakan penentu sempurna atau tidaknya keimanan. Seseorang tidak merasa telah menyempurnakan keimanannya melalui ibadah ritual saja, melainkan harus diwujudkannya dalam kehidupan sehari-hari dan dalam akhlak.

Dengan akhlak yang baik, kita akan mendapat rahmat Allah karena Allah sendiri membenci perlakuan atau perkataan buruk. Contoh Nabi Muhammad Saw akhlaknya begitu lembut, bahkan saat dilempari kotoran sekalipun, dicaci, tapi beliau selalu sabar dan tetap berbuat baik pada orang yang selalu berbuat buruk terhadapnya.

Dalam kehidupan sosial kita bergaul dengan orang yang beragam watak, karakter, kebudayaan, agama, bahkan prinsip hidup yang berbeda. Menyelesaikan perbedaan dengan mengedepankan sopan santun atau etika. Belajar menerima perbedaan. Perlakukan setiap orang yang berbeda dari kita sebagaimana kita ingin diperlakukan.

Tanamkan dalam hati bahwa perbedaan adalah rahmat Allah. Dengan begitu kita akan selalu merasa nyaman tinggal bersebelahan. Bebaskan hidupmu dari kebencian dan saling menghina, belum lagi makian dan degradasi.

"Tindakan manakah yang paling membuat orang masuk neraka? ”Beliau menjawab: “Mulut dan kemaluan” (HR Tirmidzi).

Hadis diatas menjadi tamparan bahwa yg menjerumuskan kita ke dalam neraka adalah mulut dan kemaluan. Dengan mulut yg selalu mencaci, menghina, berdusta, berkata kasar, dengan kemaluan yaitu berbuat zina.

Teruslah berbuat baik. Hiasilah dirimu dengan kepribadian dan akhlak yang luhur. Jangan bosan belajar. Carilah pengalaman hidup sebanyak mungkin. Dari pengalaman ini kita akan belajar banyak.

Puncak pembelajaran adalah saat kita menjadi sadar akan kebenaran dan keburukan. Kemudian selalu terapkan kebenaran dan tinggalkan kejahatan.
 
Jika kita menyempurnakan keimanan dengan terus meningkatkan akhlak, maka keindahan Islam akan semakin terasa. Bukan hanya untuk pribadi, tapi juga untuk orang lain. [Wa]

Baca juga:

0 Comments: