Headlines
Loading...
Oleh. Reva Lina

Sob, pernahkah jiwa kita merasa lelah? Perasaan kita merasa capek? Sedih karena kecewa, capek karena baper, capek karena bete dan lain sebagainya. Itu semua, karena jiwa kita butuh istirahat. Dan, istirahat jiwa itu sebaiknya dengan salat.

Karena ketika Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dalam keadaan capek, dan beliau dihina, dimusuhi, ditentang, bahkan diperangi oleh orang-orang kafir Quraisy beliau pulang ke rumah hendak tidur. Karena Nabi pikir tidur akan menghilangkan rasa lelah yang didapatkan. Namun, ketika Nabi tidur Allah bangunkan. Yaa ayyuhal muzzammil! Wahai orang yang sedang berselimut yang lagi tidur. Qumil laila illa qolila! Bangunlah di malam hari walaupun sebentar. 

Kenapa? Karena ternyata tidur itu tidak menjadi istirahat jiwa. Dia hanya menjadikan istirahat fisik. Jiwa kita tidak akan istirahat kecuali dengan ibadah terutama salat mengadu kepada Rab semesta Allah Swt.

Sebagaimana Allah Ta'ala berfirman:

Ùˆَا سْتَعِÙŠْÙ†ُÙˆْا بِا لصَّبْرِ Ùˆَا لصَّÙ„ٰوةِ ۗ Ùˆَاِ Ù†َّÙ‡َا Ù„َÙƒَبِÙŠْرَØ©ٌ اِÙ„َّا عَÙ„َÙ‰ الْØ®ٰØ´ِعِÙŠْÙ†َ (45) الَّØ°ِÙŠْÙ†َ ÙŠَظُÙ†ُّÙˆْÙ†َ اَÙ†َّÙ‡ُÙ…ْ Ù…ُّÙ„ٰÙ‚ُÙˆْا رَبِّÙ‡ِÙ…ْ Ùˆَاَ Ù†َّÙ‡ُÙ…ْ اِÙ„َÙŠْÙ‡ِ رٰجِعُÙˆْÙ†َ(46)

"Jadikan sabar dan salat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sangat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Rab-nya, dan bahwa mereka akan kembali pada-Nya. (QS. Al-Baqarah: 45-46)

Sudah jelas, Allah menerangkan kepada hamba-Nya. Di dalam ayat tersebut, untuk menjadikan sabar dan salat sebagai pijakan atau bantuan dalam meraih kebaikan dunia dan akhirat. 

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa salat memiliki peran penting bagi seorang muslim dalam meminta perlindungan dan mengadu kepada Allah dari berbagai hal kesulitan yang tengah dihadapi, baik kesedihan, permasalahan, dan kepenatan. Salat juga menjadi penghubung antara diri dan Rab semesta, sebagai sarana mendapatkan rahmat dan rida-Nya. Karena salat merupakan tiang agama, dimana ketika kita mendirikan salat berarti kita mendirikan agama. Namun, ketika kita menghilangkannya berarti kita telah menghancurkannya. (HR. Baihaqi)

Oleh karena itu, manfaatkan waktu istirahat dengan salat sebagai ketenangan dan ketenteraman jiwa. Tidur hanya mengistirahatkan fisik, sedangkan salat mengistirahatkan jiwa. Jadi, ketika capek tengah melanda, letih dengan keadaan yang ada, berdirilah, rukuk, sujud, dan hayati setiap bacaan di dalam salat. Maka jiwa kita akan healing.

Seperti kata Nabi kepada Bilal, “Ya Bilal, istirahatkan kami dengan salat.”

Wallahualam bissawab. [An]

Baca juga:

0 Comments: