Headlines
Loading...
Oleh. Lilik Yani

Istirahat? Siapa yang tak mau? Panasnya udara kota Surabaya yang seolah mendidihkan isi kepala. Membayangkan para gojek, kuli bangunan di jalan-jalan yang sedang melakukan perbaikan galian. Prevensi mencegah terjadinya banjir di musim penghujan yang hampir datang. Ya Allah, dalam kondisi terik matahari yang seolah dekat dengan ubun-ubun, panas sekali. 

Enaknya membayangkan bisa istirahat sambil minum es menghilangkan dehidrasi, merebahkan tubuh yang penat. Istirahat tak harus di kamar atau ruang ber AC atau kipas angin. Cukuplah bisa berteduh di bawah pohon, meluruskan rangka yang sudah digunakan kerja keras sejak pagi. Angin sepoi pepohonan cukup membawa hanyut dan mata terlelap. Lagi-lagi itu hanya ilusi. Mandor akan berteriak memerintahkan segera bangkit bekerja karena tuntutan proyek harus segera jadi. Memang hidup itu keras ya, sob! 

Namun, tahukah sahabat bahwa Rasulullah Saw menganjurkan kita untuk tidur siang karena mengandung banyak berkah manfaat berlipat.

“Rasulullah Saw pernah bertanya, “Maukah kalian aku ajarkan suatu amalan yang jika kalian melakukannya, kalian akan merasa lebih baik (bugar)?” Kemudian beliau menjawab, “Janganlah kalian meninggalkan tidur qailulah, karena sesungguhnya orang-orang terdahulu selalu melakukan tidur qailulah.” (HR. Ahmad)

Dalam Islam, tidur qailulah bukan hanya dipandang sebagai istirahat singkat, tetapi juga sebagai suatu ibadah. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah, qailulah dilakukan sebagai cara untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan, serta memperkuat kesabaran dan ketahanan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

MasyaAllah, siapa yang tak senang dengan kabar tersebut? Semua akan menyambut dengan hati termasuk para pekerja yang saya ceritakan di atas. Lantas bagaimana cara menyiasati agar tetap bekerja tapi ada jeda istirahat sebentar untuk menjalankan sunnah dari Rasulullah.

Kapan waktunya tidur qailullah? 20-30 menit sebelum salat Dhuhur. Itu efektifnya. Namun jika tak bisa, boleh istirahat tidur usai shalat Dzuhur, asalkan tidak mengganggu aktivitas lain.

Mungkin bisa disiasati ketika masuk shalat Dhuhur segera ditunaikan. Lalu sempatkan tidur barang sekejap. Jadi masih rangkaian jam istirahat. Bisa disiasati demikian, insyaAllah ada manfaat berlipat. Bangun badan segar, bisa aktivitas lebih maksimal. 

Menurut penelitian, tidur qailulah bisa menurunkan tekanan darah tinggi, juga menghindarkan terjadinya penyakit jantung.

Bagaimana, sahabat, mau mencoba? Atur strategi ya, atur waktu istirahat untuk jalankan salat, tidur sunnah, makan. Segera kembali ke ruangan tempat kerja agar tak terkena teguran pimpinan. 

Semua perlu upaya dan perjuangan. Libatkan Allah agar semua urusan menjadi mudah. InsyaAllah.

Wallahualam bissawwab. [Rn]

Baca juga:

0 Comments: