Headlines
Loading...
Oleh. Sri Ratna Puri

Sahabat, bila kau lelah, penat, istirahatlah meski sejenak! Jangan terforsir, jatuhnya zalim. Allah tak suka hamba yang menzalimi diri sendiri. Kenapa? Karena bukan hanya berdampak pada kelalaian memenuhi hak badan, pun bisa mengantarkan pada resiko yang fatal. Yakni, kematian. 

Pernah membaca terjemah surat Al-Kahfi? Di sana ada kisah Nabi Musa as, yang ditemani pembantunya.

Nabi Musa diperintahkan Allah menemui seseorang. Mereka terus berjalan. Sangat panjang. Melewati dua lautan. Lalu keduanya beristirahat. Dikeluarkannya bekal ikan yang dibawa untuk dimakan.

Ternyata, si pembantu lupa memberi tahu Musa, bahwa sewaktu sampai di batu yang besar, ikannya lompat dan berjalan aneh menuju laut (QS. Al-Kahfi ayat 62 sampai 64). Itulah arah yang tepat. Dan hikmah didapat karena istirahat. 

Bahkan, dalam surat Al-Qasas ayat 73, Allah Swt, sengaja menciptakan malam untuk manusia beristirahat. Ini bentuk dari rahmat. 

Terbayang, bila siang terus menerus. Kapan manusia bisa beristirahat? Atau bila malam berkepanjangan, lalu kapan manusia akan mencari karunia-Nya dengan maksimal? Inilah bukti kekuasaan Allah Swt. 

Ingatlah sahabat! Bahwa kita mengemban amanah yang sangat berat. Amanah yang tak sanggup dipikul oleh langit, bumi bahkan gunung-gunung. Amanah untuk memakmurkan dunia, menjalankan Al-Qur'an dengan sempurna. (QS. Al-Ahzab ayat 72).

Supaya manusia bisa melaksanakan amanat dengan benar, Allah Swt membekali manusia dengan potensi hidup. Seperti naluri-naluri, akal dan kebutuhan jasmani.

Namun, sebagai makhluk, tetap memiliki kelemahan. Dan Allah Swt, tahu benar. Sekali lagi. Adanya siang dan malam, sebagai bagian dari wujud kasih sayang yang Allah berikan. 

Sahabat, istirahat bagian dari kebutuhan jasmani. Bentuknya bisa berupa tidur atau berhenti sejenak dalam beraktivitas. Memberikan jeda pada tubuh untuk mengumpulkan tenaga, menghilangkan kepenatan dan kelelahan. Tapi, bukan alasan supaya bisa bermalas-malasan. Istirahatlah, sesuai kebutuhan badan. 

Meski sebagai orang yang beriman (khususnya para pengemban dakwah Islam kafah) wajib sadar, bahwa istirahat yang terpanjangnya adalah ketika sudah mencapai surga. Konsekuensinya adalah memenuhi seruan, jika kau selesai melakukan kewajibanmu, maka kerjakan hal yang lain (QS. Al-Insyirah ayat 71). 
[Rn]

Baca juga:

0 Comments: