Headlines
Loading...
Oleh. Umi Hafizha

Bagi sebagian orang, istirahat berarti berhenti sejenak tanpa melakukan aktivitas apa pun. Istirahat bisa kita lakukan setelah seharian bekerja, kemudian me-refresh sejenak untuk memulihkan tenaga sebelum melanjutkan pekerjaannya.

Dalam ajaran Islam, istirahat sangat dianjurkan. Dalam mencari dunia misalnya, Allah swt. telah menjadikan siang untuk bermuamalah, berlomba-lomba untuk mengais rejeki yang telah Allah tebarkan di muka bumi ini. Namun Allah membatasi usaha manusia untuk mencari rejeki itu di saat-saat tertentu semisal, waktu salat datang. Berhentilah sejenak untuk beristirahat dan mengadukan segala keluh kesah kepada Allah.

Begitu juga kita diperintahkan untuk senantiasa menyeimbangkan antara kerja dan istirahat. Bukan suatu kebaikan jika kita terus menerus bekerja tanpa istirahat atau sebaliknya. Dalam masalah ibadah, Allah menekankan agar kita sebagai seorang hamba terus tanpa berhenti untuk melakukan ibadah kecuali saat kita sudah kembali (istirahat atau mati).

Allah Swt. berfirman  yang artinya; "Dan beribadahlah engkau kepada Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (yakni kematian)." (TQS al-Hijr: 99). 

Maka dari itu, setiap manusia yang hidup di dunia wajib beribadah hanya kepada Allah Swt. tanpa mengenal lelah, letih, bosan menjalani kehidupan yang kian pelik, dan beristirahat atau berhenti untuk beribadah.
Seorang muslim harus tabah dan sabar dalam menghadapi berbagai macam ujian dan cobaan hidup. Sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah dan sabar dalam menjauhi dosa dan maksiat hingga kematian memutuskan dari segala kebaikan dunia.

Ada seorang yang bertanya tentang istirahat kepada Imam Ahmad bin Hanbal, " Wahai Syaikh, kapan sebenarnya istirahat itu?" Maka Imam Ahmad menjawab, "Istirahat yang sebenarnya adalah pada saat engkau pertama kali menginjakkan kakimu di surga."

Itulah hakikat istirahat bagi seorang muslim. Bahwa kematian seorang muslim bukan akhir dan pertanda istirahatnya dari segala aktivitas. Bahkan setelah kematian seorang muslim akan dikumpulkan di padang Mahsyar dan akan ditanya tentang semua perbuatannya ketika menjalani kehidupan di dunia. Baik buruknya perbuatan yang kita lakukan di dunia kelak akan diminta pertanggungjawaban.

Sudah seharusnya kita sebagai muslim bijak dalam berbicara, berfikir, beramal untuk mengisi hari-harinya dengan amal ibadah dan amal saleh lainnya. Sesungguhnya tidak ada waktu yang sia-sia dan berhura-hura jika kita tahu bila kelak di akhirat  tidak ada waktu istirahat kecuali nanti setelah akhir vonis dari Allah Swt. apakah harus masuk surga atau neraka.

Saatnya kita bersungguh-sungguh mengisi sisa usia ini dengan istikamah berbuat kebaikan, beramal saleh, dan menjalankan ketaatan hanya kepada Allah semata. Berusaha untuk menjauhi setiap dosa dan maksiat hingga kematian memisahkan kita dari semua hiruk pikuk dunia. [ry].

Baca juga:

0 Comments: