Headlines
Loading...
Oleh. Yanti Fariidah

Insan mulia adalah insan yang selalu bersyukur. Atas segala sesuatu yang Allah beri. Tak mengeluh sedikitpun. Meski cobaan hidup mendera. Karena ia sadar bahwa cinta Allah itu ada. Cinta pada hamba yang sering diuji. Sudahkah bersyukur hari ini? 

Syukur itu sederhana, kita ikhlas dan bahagia atas semua yang hadir dalam hidup. Saat rejeki datang pada kita. Entah sedikit ataupun banyak. Kita bahagia dan ucap syukur. Tak lupa sedekah kita lakukan. Nyaman terasa jiwa dan raga. 

Syukur itu selalu dibarengi dengan sabar. Saat ketidaknyamanan hadir menyapa kita. Rasa sabar harus naik. Agar keluh kesah merendah. Sehingga hidup kita tetap stabil. Optimis pun pasti hadir. Putus asa pasti menjauh. Jangan lupa syukur dan sabar ya. 

Kita harus sadar bahwa kondisi sekarang serba tak teratur. Setiap manusia hampir lupa pada aturan RabbNya. Mereka terlena dengan gemerlap dunia. Yang senantiasa penuh kesukaan semu. Yang sedih terlena dengan rasa sedih dan pesimis. Terutama saat tertimpa masalah. Terkadang lupa aturan dari Illahi. Terlarut pada kesedihan tak berujung. Hingga fokus hanya pada rasa sedih semata. Seolah tak bisa mencari solusi atas permasalahannya. Kepala pusing berlebih. Solusi menjadi buntu. Logika perlahan menghilang. Lebih parah saat bunuh diri menjadi solusi. Astaghfirullah

Sabar dan syukur itu butuh proses. Tidak sekali jadi atau langsung bisa dilaksanakan. Kita butuh ilmu sabar dan syukur. Tentu ujian masalah juga harus lulus dahulu. Dekati teman-teman yang suka datang ke majelis ilmu. Ikut kajian-kajian yang mencerahkan pemikiran. Baca selalu kalammullah. Tilawah, terjemah, dan taddaburi ayat per ayat. InsyaAllah ilmu sabar dan syukur tergenggam. InsyaAllah siap ya?

Satu hal yang harus diingat. Bahwa kalamullah itu panduan hidup kita. Bacalah dan resapi maknanya. Kemudian aplikasi segala seruan yang ada dalam kalam Allah tadi. Tsiqah dan percaya pada setiap ayat-ayat cinta-Nya. Jangan sekali-kali ingkar pada ayat-ayat Allah. Niscaya hidup kita 'bejo' dunia wal akhirah. Coba kita selami QS. Ali-Imran ayat 98,

قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ لِمَ تَكْفُرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَاللّٰهُ شَهِيْدٌ عَلٰى مَا تَعْمَلُوْنَ 

Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, padahal Allah Maha Menyaksikan apa yang kamu kerjakan?”

Ingat selalu ya, Allah itu Maha Melihat. Atas segala sesuatu yang kita perbuat. Jika perbuatan kita sesuai aturan-Nya. Rida Allah pasti bisa teraih. Tapi jika sebaliknya maka murka Allah kita tumpuk. Itu semua memang tidak kelihatan saat di dunia. Tapi saat di Yaumul Hisab, semua akan terlihat. So, siapkah kita jadi insan mulia itu? 

Baca juga:

0 Comments: