Headlines
Loading...
Oleh. Reva Lina

Sebagai seorang mukmin sudah seharusnya kita mensyukuri rahmat yang telah Allah berikan kepada kita. Di mana Allah telah memberikan kita akal, untuk berpikir agar senantiasa memahami kebesaran-Nya. Islam juga sangat mendorong untuk kita terus berpikir menggunakan akal, sebagai sarana mempelajari ilmu pengetahuan dan memahami kebenaran.

Seperti yang telah Allah firmankan di dalam Al-Qur'an dan disebut berkali-kali. “Afala Tatafakkarun” (Apakah kamu tidak memikirkan), dan “Afala Ta'qilun” (Apakah kamu tidak menggunakan akalmu). Begitu pentingnya ilmu dalam kehidupan, hingga Allah berikan kita modal akal untuk mempelajarinya. Karena tanpa ilmu pengetahuan seorang akan buta dengan apa yang ada di sekitarnya. Oleh sebab itu jadilah orang berilmu. Jika belum berilmu, mau belajar menuntut ilmu. Jangan sampai berilmu tidak, belajar pun tak mau. Karena yang seperti itu cenderung pada kebodohan.

Ilmu itu ibaratkan tumbuhan, yang akan tumbuh dan berbuah jika dipupuk. Begitulah ilmu, jika ingin menjadi orang berilmu maka harus mau menuntut dan mencari ilmu tersebut.

Setiap orang muslim diwajibkan  untuk menuntut ilmu sebagaimana sabda Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam:
Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim (baik laki-laki maupun perempuan).” (HR. Ibnu Majah)

Oleh karena itu, menuntut ilmu merupakan bagian penting dari praktik Islam. Karena semakin kita sering menuntut ilmu, akan lebih banyak hal yang kita dapatkan.

Sebagaimana Allah menjelaskan di dalam firman-Nya, bahwa Allah akan mengangkat derajat orang yang berilmu, baik di dunia maupun di akhirat kelak. 

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah: 11)

Adapun tahapan untuk menjadi seorang yang berilmu di antaranya:
• Mau bertanya, karena bertanya adalah kunci ilmu. Dasar utama seseorang mendapatkan ilmu dan menjadi berilmu.

Sebagaimana Ali r.a. menuturkan, Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda: “Ilmu itu seperti lemari yang tertutup rapat, dan kunci yang dapat membukanya adalah pertanyaan. Oleh karena itu, bertanyalah kalian karena sesungguhnya dalam tanya jawab akan mendatangkan empat pahala, yaitu untuk penanya, orang yang menjawab pertanyaan, para pendengar, dan orang yang mencintai mereka.” (HR. Abu Naim)

• Mendengarkan dan menyimak dengan bijak. Sebagaimana firman Allah, “Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkan dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-A'raf: 204)

Seperti filosofi sederhana, jika ingin menjadi orang yang berilmu maka jadilah seperti gelas kosong setiap kali bertemu orang baru untuk mendapatkan ilmu. 

Meski terkadang kita tahu ilmu tersebut, Bersikaplah seolah belum mengetahuinya. Tetap berantusias dalam menyimak ilmu yang disampaikan kepada kita. 

• Membaca dan menulis, seperti firman Allah di dalam Al-Qur'an surat Al-Alaq ayat 1-3. Untuk menjadi orang berilmu hendaknya kita menambah wawasan dengan memperbanyak bacaan dan menuliskannya agar senantiasa ingat dan tak cepat lupa. Seperti yang dikatakan oleh ulama besar Imam Syafii, Ikatlah ilmu dengan tulisan agar kamu ingat.

• Memahami dan mengamalkan, setelah ilmu telah didapatkan. Hendaknya kita pahami dan kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Agar berguna dan berkah bagi semua.

So, jadilah orang berilmu yang mengilmukan orang lain. Dan jadilah orang cerdas yang mencerdaskan orang lain. 

Wallahualam bissawab. [Ni]

Baca juga:

0 Comments: