Headlines
Loading...
Oleh. Jumriani

Keren dan gaul menjadi istilah yang digunakan generasi milenial saat ini agar dianggap trendi dan tidak ketinggalan zaman. Dan penampilan tersebut adalah salah satu cara untuk membuktikan jati diri dan tampil eksis saat keluar bersama teman.
 
Berpenampilan keren dan mudah bergaul diperbolehkan (mubah) selama tidak melanggar syariat dalam agama Islam, generasi muda hendaknya hadir mengambil peran, berkontribusi memberikan warna Islami pada masyarakat, menjadi sosok yang keren dan bersosialisasi sebagai bagian dari ketaatan.

Cerdas dan tegas dalam memegang teguh  prinsip, jangan jadi pemuda yang mudah terbawa arus kebebasan, contoh yang baik adalah ketika kalian sedang nongkrong bareng dan azan berkumandang, kalian pergi ke mesjid dan meninggalkan teman-teman kalian yang masih asik ngobrol, berat? tentu saja, namun jika kamu Istiqomah maka kamu akan menjadi istimewa di mata Allah SWT

Rabbmu kagum dengan pemuda yang tidak memiliki shobwah”. [HR. Ahmad]

Salah satu contoh dari gaul yang melanggar syariat adalah saat kita mendengar ada yang berucap "askum", "assalamualaikum", atau semacamnya. Atau bahkan kita sendiri pernah berucap seperti itu (naudzubillah). 

Ucapan salam tersebut bahkan dijadikan candaan karena dianggap hanya bercanda, sampai-sampai beberapa orang yang mengikutinya malah tidak memahami hakikat kata "Assalamualaikum" sehingga dianggap permainan jadi hal-hal seperti ini lebih tepat disebut "bahasa gaul kebablasan".

Kamu merasa asik karena perkataanmu sama dengan orang lain tanpa kamu sadari kamu telah mengecewakan Allah, sering kali menganggap enteng perkataan tersebut hingga anak kecil pun mengikutinya.

Saya sering mendengar anak-anak kecil, bahkan anak sekolah dasar, berkata "anjay, anjirt, anj*ng, b*bi" Begitu lumrahnya kata-kata ini keluar dari mulut mereka, sejak kapan kebun binatang pindah ke mulutmu, inikah calon generasi bangsa?? Kemana perginya negara kita jika generasinya seperti ini?

Allah Ta’ala juga berfirman:

Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya (dizalimi). Allah itu Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nisa’ 148)

Tidak dapat dipungkiri bahwa pemuda mempunyai peranan yang sangat penting dalam tatanan kehidupan manusia pada umumnya, Jika mereka adalah generasi muda yang baik dan terdidik sesuai kaidah Islam, maka merekalah yang akan menyebarkan dan mendakwahkan kebaikan Islam, menjadi panglima umat yang akan menuntun mereka menuju kebaikan di dunia dan akhirat.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى

… Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.” (QS. Al Kahfi : 13)

Gadget juga bisa membuat kita menjadi lengah, tergantung penggunanya, jika digunakan untuk tujuan dakwah maka itu adalah amal jariyah, namun jika menggunakan media sosial untuk menari atau menonton film yang mengandung konten pornografi maka itu akan menjadi dosa jariyah.

Aktif di media sosial itu bagus, tapi jangan berlebihan, kamu perlu mengetahui batasan penggunaan perangkat dan hal lainnya, karena itu sangat mempengaruhi tubuh kamu, sinyal radiasi yang dipancarkan ponsel dapat membahayakan tubuh dan mengganggu hormon tubuh ingat, menjadi aktivis di masyarakat saat ini bukan sekadar mengikuti tren secara pasif, namun juga menjaga sikap kritis, beretika, dan berintegritas.

Kesimpulannya boleh bersosialisasi tapi jangan kebablasan, ingat jati diri, manfaatkan alat yang kamu punya semaksimal mungkin sebagai sarana berdakwah, jangan biarkan hawa nafsu menguasaimu karena jika kamu kalah maka kamu akan binasa, nasib negara ada di tangan kamu, jadi sebelum melakukan apa pun, pikirkan risikonya. [Rn]

Baca juga:

0 Comments: