Headlines
Loading...
Oleh. Sri Yana (Pegiat Literasi)

Rasulullah saw. bersabda, “Setiap mukmin dihadapkan pada lima musuh, yaitu orang mukmin yang hasad padanya, munafik yang membencinya, kafir yang memeranginya, nafsu yang menentangnya, setan yang selalu menyesatkannya." (HR ad Dailami)

Dari hadis di atas bisa dijadikan pelajaran bahwa setiap mukmin ada lima musuh yang dihadapi dalam hidupnya. Oleh karenanya pentingnya seorang mukmin untuk menjaga imannya. Iman seseorang memang kadang naik, dan kadang turun. Sehingga perlu ada usaha agar tetap stabil. Bagaimana  cara menjaga iman agar tetap stabil, di antaranya: yang pertama, senantiasa selalu memperbaiki ibadah, terutama salat. Karena salat adalah tiangnya agama. Barang siapa meninggalkan salat rusaklah semuanya. Ibarat rumah tanpa tiang-tiang yang menyangganya, mustahil akan kokoh.

Memperbaiki ibadah maksudnya di sini tidak hanya salat. Karena salat adalah wajib yang tak boleh ditinggalkan. Perlu juga menambah amalan lainnya, seperti: puasa, sedekah, atau amalan-amalan lainnya untuk menambal ibadah wajib yang kurang sempurna, lalai, atau yang pernah ditinggalkan.

Kedua, berkumpul dengan orang-orang saleh. Di mana orang-orang yang selalu mengajak dalam kebaikan. Sebagaimana diceritakan bahwa jika bersahabat dengan penjual minyak wangi, maka akan merasakan bau wangi juga, atau sebaliknya bersahabat dengan pencuri, maka akan kena juga dituduh pencuri. Sungguh besar efeknya pertemanan seseorang dengan orang lain. Pertemanan yang baik akan membawa ke surga. Sedangkan berteman dengan yang tidak baik akan membawamu ke neraka. Kita dengar pula kisah bahwa seseorang yang masuk surga bisa membawa keluarga, dan sahabat-sahabat terdekatnya.

Ketiga, mengikuti kajian keagamaan untuk menambah tsaqafah Islam. Sejatinya seorang muslim harus menguasai ilmu. Sebagaimana hadis di bawah ini:
"Barangsiapa menghendaki dunia, hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa menghendaki akhirat, hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa menghendaki keduanya, hendaklah ia juga menguasai ilmu."(HR. Ahamad)

Keempat, menjauhi lingkungan yang kurang baik. Lingkungan yang baik juga bisa mempengaruhi iman seseorang. Apabila lingkungannya dekat dengan orang-orang yang ahli ibadah pun akan berpengaruh kepada orang-orang disekitarnya, bisa saling memotivasi dalam ibadah, dan kebaikan-kebaikan lainnya. Sebaliknya lingkungan yang dekat dengan kemaksiatan juga, bisa menularkan kemaksiatan kepada lingkungannya. Sebagaimana hadis yang menjelaskan apabila ada pelaku zina yang berzina, 40 rumah disekitarnya terkena dosanya. Naudzubillah min dzalik.

Kelima, sering mengevaluasi diri atas apa yang dilakukan, apabila ada yang kurang baik. Dan sering meminta evaluasi diri, koreksi, dan menerima pendapat orang lain.
Oleh karenanya teruslah berusaha menjadi baik. Walaupun belum baik. Dan teruslah menjaga iman sampai akhir hayat kita. Karena umur seseorang tidak ada yang tahu. Yang pasti kematian akan datang. Bersiap-siaplah meraih amal yang terbaik. Agar hidup ini tak sia-sia. [My]

Baca juga:

0 Comments: