Oleh. Choirin Fitri
Bapak bukan ayah. Sebuah sebutan bagi orang yang tak kenal menyerah. Bagi seorang manusia istimewa yang memperjuangkanku dengan susah payah. Tak buatku lengah. Jua selalu berjuang lillah.
Tak ada yang sempurna. Termasuk yang Laki-laki kusebut bapak di mana-mana. Namun, darinya aku yang mengenal Islam yang membuat diri jauh dari kata hina. Izinkanku menyemai keberanian menggenggam erat bara perjuangan Islam yang paripurna.
Satu saat dia duduk di sampingku. Aku duduk diam membeku. Memikirkan satu momen yang akan mengubah jalan hidup yang 'kan lebih berliku. Laki-laki istimewa itu bilang, "Perbanyak istighfar!" yang menjadi nasihat untuk memperbaiki perilaku.
Waktu berjalan begitu cepat. Meminta satu komitmen akal sehat. Mau menunggu atau segera berangkat. Berangkat mengejar taat, bukan maksiat. Saat perjanjian berat siap diikat. Menjadi perjanjian berat sebagai sebuah amanat.
Tanggung jawab bapak berganti pada suami. Aku dan dia sesama pribumi. Alhamdulillah, terikat dalam jalinan pernikahan resmi. Bersinergi untuk saling memahami.
Waktu terus berputar. Senantiasa menikmati segala uji dengan gaung Allahuakbar. Hingga, sebuah kabar bahagia terdengar. Sebuah amanah baru tergambar. Menggenapkan segala rasa ikhtiar.
Panggilan umi dan abi tersemat. Sebuah panggilan penuh rasa hormat. Menjadi awal perjuangan hingga suatu saat tamat.
Perhatikan firman Allah yang indah ini. Buatmu istimewa di segala lini.
(13) وَإِذْ قَالَ لُقْمَنُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يُبْنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
(14) وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ
Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar."
Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.
Ambillah pelajaran dari ayat Al-Qur'an. Kita 'kan menjadi hamba terbaik dalam kehidupan. Meski ada banyak cibiran. Insyaallah, selama Allah dan rasul-Nya sebagai pegangan, kita bakal memiliki keselamatan.
Apa pun posisi kita kini dan nanti. Tetaplah berpegang kepada tali agama Allah hingga mati. [My]
0 Comments: