Headlines
Loading...
Oleh. Eka Suryati 

Kalau kita berbicara tentang jalan tentunya akan terbayang jalanan yang ada di atas permukaan tanah yang dapat menghubungkan antara satu tempat dengan tempat yang lain. Enggak salah sih memang itu adalah makna jalan secara umum dan kita sangat membutuhkannya sebagai petunjuk agar kita bisa sampai ke tempat tujuan dengan benar alias tidak nyasar.

Jalan yang akan kita maksud adalah bermakna suatu hal atau arah yang akan ditempuh oleh setiap individu dan itu akan menentukan tujuan hidupnya, apakah ia akan menempuh hidup yang benar ataukah salah? Semua tergantung bagaimana cara dia menempuh jalan kehidupannya.

Setiap orang memang berhak untuk menempuh jalan kehidupannya masing-masing, jalan kebatilan atau jalan kebenaran. Tapi tentu saja pada akhirnya kita akan mempertanggungjawabkan jalan kehidupan yang kita tempuh tersebut. Kalau kita menjadi orang yang salah jalan atau biasa disebut dengan orang jahat, jangankan di akhirat kelak, di dunia ini saja pasti akan menerima akibat dari perbuatan jahat kita.

So, sebagai seorang muslim tentunya kita akan dan harus menempuh jalan kebenaran  sebagai tujuan dalam hidupnya.

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ ﴿ ٦﴾

ihdinaa alshshiraatha almustaqiima
[1:6] Tunjukilah kami jalan yang lurus,

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ ﴿ ٧﴾

shiraatha alladziina an'amta 'alayhim ghayri almaghdhuubi 'alayhim walaa aldhdhaalliina

[1:7] (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Artinya di dalam kehidupan yang kita tempuh ini kita tidak bisa terlepas dari meminta petunjuk kepada Allah agar berada di jalan yang lurus, jalan yang apabila kita tempuh tak akan berkelok-kelok apalagi menyesatkan. Apa jalan yang lurus itu? Yaitu tidak lain adalah Islam itu sendiri sebagai satu-satunya agama yang diridai oleh Allah.

Siapa mereka yang telah Allah beri kenikmatan? Kenikmatan disini adalah kenikmatan berupa iman dan mereka adalah dari kalangan para nabi, orang-orang yang hidup di atas keimanan dan mati di dalam kesyahidan, orang-orang yang beramal shalih. Mereka adalah orang-orang yang telah mendapat hidayah berupa iman Islam dan hidup dalam keistikamahan.

Lalu kita meminta agar kita jangan menempuh jalan yang dimurkai oleh Allah. Siapa mereka yang dimurkai oleh Allah? Mereka adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang seperti mereka. Orang-orang Yahudi dalam ayat ini adalah mereka yang sudah mengetahui kebenaran Islam namun tidak mau mengamalkannya. Orang-orang Yahudi dimurkai Allah karena mereka mendurhakai Allah, menghina dan mengolok-olok utusan Allah. Pembangkangan mereka karena mereka menolak aturan-aturan Allah dan tidak mau mematuhi apa yang disampaikan oleh para utusan Allah.

Jalan lain yang kita minta pada Allah sesuai dengan ayat ke 7 Surah Al-Fatihah adalah agar kita tidak menempuh jalan mereka yang sesat. Mereka adalah orang-orang Nasrani dan orang-orang yang mengikuti jalan hidup mereka. Kaum Nasrani disebut kaum yang sesat adalah dikarenakan kejahilan mereka yang menyebabkan kebodohan akan pandangan mereka terhadap Nabi Isa. Dalam pandangan Islam sudah jelas Nabi Isa adalah salah satu rasul Allah yang diutus untuk menyampaikan wahyu Allah berupa kitab Injil. Tapi oleh kaum Nasrani Nabi Isa dianggap anak tuhan bahkan tuhan itu sendiri. Jelas-jelas kesesatan yang nyata!

Surat Ali Imran ayat 19

اِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللّٰهِ الْاِسْلَامُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ فَاِنَّ اللّٰهَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ

Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya.

Agama Islam sebagai satu-satunya agama yang diridai Allah. Sudah jelas bukan setelah Islam turun melalui Nabi Muhammad SAW maka cuma Islam yang diridai Allah karena cuma Islam satu-satunya yang mentauhidkan Allah. Islam agama yang lurus, tidak ada penyimpangan terhadap ajaran-Nya dari semenjak diturunkan hingga sampai ke akhir jaman. Hingga akhir kehidupan kita jangan pernah lepas dari jalan yang lurus ini. Begitu istimewanya Islam sebagai agama Allah sampai-sampai yang memberi nama Islam bukan seseorang, bukan pula suatu tokoh atau masyarakat tertentu melainkan langsung Allah. Jangan pernah berpaling dari Islam. 

Baca juga:

0 Comments: