Headlines
Loading...
Oleh. Messy Ikhsan

Sob, memilih berada di barisan perjuangan dakwah ataupun tidak, hidup kita akan tetap diterpa oleh badai masalah. Ujian pun akan datang silih berganti menyapa. Jalan terjal dan berliku kehidupan pun akan tetap terlewati. Hanya saja ada kenikmatan dan sensasi yang berbeda dirasakan oleh pengemban dakwah dengan orang yang tak memilih berada di jalan mulia ini.

Bagi orang yang tak paham Islam dan tak paham esensi dakwah, ia mengira bahwa dakwah hanya akan kian memperumit dan menambah beban hidupnya. Akan semakin membatasi gerak dirinya dalam menikmati dunia. Ia selalu tak siap dan sering ketakutan dalam menghadapi beragam masalah. Ia mengira ujian sebagai bentuk rasa benci Allah padanya. Astagfirullah.

Ia merasa hidupnya sudah sangat berat, dan tak ingin lagi menambah beban berat dengan amanah dakwah. Walau ia tahu bahwa dakwah merupakan kewajiban bagi setiap muslim, tapi ia enggan mengambil peran melanjutkan estafet perjuangan Rasulullah. Ia berdalih hanya ingin menjadi muslim yang biasa-biasa saja dan tak ingin berkontribusi untuk kebangkitan Islam. Astagfirullah.

Sungguh sangat berbanding terbalik dengan respon pengemban dakwah dalam menyikapi ujian. Ia menganggap bahwa masalah adalah bentuk lain dari ungkapan cinta dan kasih sayang Allah. Sebab semakin banyak ujian yang menyapa, maka hatinya akan semakin terikat pada Allah. Pikirannya akan selalu tertuju pada Allah. Sikapnya akan selalu lurus pada ketaatan pada Allah. Bahkan ia akan mengambil posisi penting dalam mengemban dakwah mengembalikan kehidupan Islam.

Para pengemban dakwah sangat paham sekali bahwa jalan dakwah tak mungkin selalu mulus dan lurus, bahkan sangat terjal dan berliku. Layaknya dengan perjuangan Rasulullah dan para sahabat dulu yang mengorbankan segala hal. Tapi ini bukan alasan menyerah dan surut langkah. Sebab yakin bahwa Allah akan menolong siapapun yang menolong hambanya. Allah takkan membiarkan kita berjuang sendirian. Percayalah!

Ingatlah, hanya orang-orang pilihan yang bisa kuat dan bertahan di jalan dakwah. Maka saat Alah sudah memilih kita, jangan pernah sia-siakan kesempatan emas tersebut. Semangat memberikan kontribusi terbaik untuk kebangkitan Islam yang kedua.

Allah berfirman yang artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. Allah menyeru orang mukmin, jika mereka membela dan menolong agama-Nya dengan mengorbankan harta dan jiwa, niscaya Ia akan menolong mereka dari musuh-musuhnya." (QS. Muhammad ayat 7)
[Ni]

Baca juga:

0 Comments: