Headlines
Loading...
Oleh. Sri Ratna Puri

Bagi yang saat ini masih ada di jalan tanpa tujuan, pelaku kemaksiatan, berhentilah sejenak. Coba lihat ke arah kiri dan kanan. Dan coba perhatikan, apakah mentari masih menyinari bumi? Bila iya, berarti peluang masih terbuka lebar untuk kalian, agar bisa menemukan jalan pulang yang benar. 

Usah melabeli diri tak lagi berharga, lalu tak layak mendapat maaf-Nya. Karena selagi nafas belum sampai di ujung tenggorokan, masih ada kesempatan. Mendapatkan kembali posisi sebagai makhluk yang terhormat. Setidaknya, bila di dunia tak terkejar, di akhirat balasan tak tertukar. 

Manusia makhluk yang lemah. Tempat khilaf dan salah. Dan tak ada satu pun manusia, luput darinya. Terkecuali, bagi para rasul dan nabi, tentunya. 

Namun ada kabar gembira, Allah sangat suka bila hamba-Nya mengakui kesalahan sebagaimana firman-Nya di dalam QS. Al-Baqarah ayat 222. Maka segera bertobat, jangan sampai telat! 

Teringat sebuah kisah. Coba kita ambil hikmahnya. Ada seorang pendosa, telah membunuh sembilan puluh sembilan nyawa. Dia berjalan, mencari pengampunan. Di tengah perjalanan, dia bertemu seseorang. Dia menyampaikan apa yang dicarinya. 

Singkat cerita, orang yang ditemui ini pun dibunuh. Menjadi korban keseratus. Kenapa? Karena orang tersebut telah lancang. Mendahului ketetapan Allah. Menyatakan, tak ada kata maaf bagi seorang pembunuh. 

Dia melanjutkan perjalanan. Sampai bertemu orang yang memberinya kabar. Ada sebuah daerah, berisi orang-orang yang beribadah. Pergilah ke sana! Jangan keluar lagi! Pesannya. 

Belum sampai ke tempat tujuan, ajal datang. Si pendosa meninggal. Allah memerintahkan kepada malaikat untuk mengukur jarak yang telah dia tempuh lalu membandingkan dengan jarak yang masih tersisa. Ternyata, jarak sisa yang  lebih dekat. Terhitung tobat. Si pendosa, selamat dari azab akhirat. Masyaallah.

Kisah lengkapnya, bisa dibuka di hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. 

Bayangkan! Betapa Allah Maha Penyayang. Kisah di atas, cukup mewakili. Lisan Nabi sa.,, menjadi bukti jaminan ini. Jalan terbuka lebar, bagi pendosa yang mau bertobat. Asal ada kesungguhan, upaya dikerahkan. Tekad bulat, tak gentar meski banyak rintangan. 

Selamat meniti jalan tobat. [My]

Baca juga:

0 Comments: