Headlines
Loading...
Oleh. Ratty S. Leman

Penduduk Gaza dan Palestina. Kapan mereka istirahat dari perjuangan? Sudah 75 tahun dijajah atau bahkan sudah 100 tahun sejak runtuhnya Daulah Khilafah pada 3 Maret 1924. 

Umat Islam tadinya dalam satu komando, 2/3 dunia dalam waktu 13 abad berada dalam naungan Islam. Namun setelah runtuhnya Daulah Khilafah mereka dicerai berai dalam naungan nasionalisme. 

Ikatan yang kokoh yang diinstal Allah Ta'ala adalah ikatan aqidah. Namun para penjajah membuat ikatan baru yaitu ikatan nasionalisme. Sesama muslim dibuat tidak satu tubuh lagi, tidak satu perasaan lagi, tidak satu pikiran lagi, dan tidak satu aturan lagi. Mereka dibuat tercerai-berai, terpisah dan saling bermusuhan. Itulah agenda mereka, agar mereka leluasa memecah belah, menjajah, dan mengeruk kekayaan alam. 

Memang sudah watak mereka menjajah agar tercapai keinginannya menguasai dunia dan mengeruk kekayaan alam negri-negri muslim. Berbeda penyebaran ideologi penjajah dengan ideologi muslim. Islam jika melakukan futuhat (penakhlukan), maka penduduknya dibuat makmur, adil merata, bahagia dan sejahtera. Sangat berbeda dengan orang-orang kafir yang jika menjajah pasti membunuhi penduduk aslinya, mengeruk kekayaan alamnya, dan menyengsarakan rakyat yang dijajah. 

Begitu pula yang terjadi dengan penduduk negri Syam (Palestina, Suriah, Yordania, dan Lebanon). Dibuat bergejolak terus, terutama Palestina di mana di sana ada Baitul Maqdis yang merupakan tanah suci umat Islam dan jantungnya dunia. 

Sudah sebulan perang sengit kali ini berlangsung. Sudah banyak korban berjatuhan. Kali ini benar-benar genting, karena pihak musuh tidak memperhatikan rambu-rambu sama sekali. Bom dijatuhkan di pemukiman padat penduduk, sasaran mereka orang-orang sipil, anak-anak, wanita, tenaga medis, dan jurnalis. Mereka sudah 'ngawur' dan gelap mata. 

Seluruh dunia mengutuk zionis laknatullah ini. Seluruh rakyat di dunia baik muslim atau non muslim semua sepakat. Perang selama sebulan ini adalah 'genosida' terhadap penduduk Gaza Palestina. 

Dasar Yahudi 'tengil'. Tak didengarnya seluruh kecaman karena sombongnya. Merasa dunia ini diwariskan untuknya, yang lain numpang saja dan pantas diperlakukan semena-mena. 

Kapan saudara-saudaraku di Palestina bisa istirahat? Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah pernah ditanya, “Wahai Imam, kapankah waktu istirahat itu?” Beliau jawab: “(istirahat yang sesungguhnya ialah) pada saat engkau pertama kali menginjakkan kakimu di dalam surga.” [My]

Baca juga:

0 Comments: