Headlines
Loading...
Oleh. Umi Hafizha

Bahagia bukan karena kita mempunyai banyak harta. Karena faktanya banyak orang yang kaya tapi hidupnya tidak bahagia, malah tertekan dengan kerakusan yang tidak pernah mencapai kepuasan. Tidak sedikit dari mereka yang stres untuk mengamankan investasi dan kekayaannya. Banyak pasangan artis yang terjerat narkoba karena berusaha mencari dan menemukan kebahagiaan dalam hidupnya. Sehingga perolehan kekayaan dan harta yang melimpah tidak bisa menjamin seseorang dapat merasakan kebahagiaan dalam hidupnya.

Bahagia ketika kita memiliki uang banyak dan harta mewah adalah pemikiran yang berasal dari paham kapitalisme, bukan dari Islam. Para penganut kapitalisme akan selalu mengejar materi karena mereka menganggap kecukupan materi dan berlimpahnya harta adalah indikator kebahagiaan menurut mereka.

Mereka terus memburu materi dan menumpuknya, untuk kemudian memamerkan kepada orang lain. Pada diri mereka ada kebanggaan ketika orang lain memuji kemewahan mereka. Sesungguhnya Islam tidak pernah mengajari muslim untuk mengejar kebahagiaan semu.

Kebahagiaan seorang muslim adalah ketika dia mendapatkan keridaan Allah Swt. serta senantiasa taat melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah. Sehingga Allah tanamkan dalam hatinya ketenangan, keberkahan hidup, dan kebahagiaan. Allah Swt. telah menjanjikan hal ini dalam firman-Nya QS. An-Nahl ayat 97 yang artinya: "Barangsiapa yang mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami berikan balasan pula dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."

Setiap orang pasti menginginkan bahagia. Namun, kehidupan hakikilah yang harus kita kejar, bukan kehidupan semu seperti fatamorgana, mustahil dirasakan kebahagiaannya. Sebagai seorang muslim kita harus menanamkan kepada diri kita dan juga keluarga bahwa dengan senantiasa bersyukur terhadap apa yang Allah berikan, maka kita akan merasakan nikmatnya pemberian Allah dan inilah sebuah kebahagiaan.

Selain pandai bersyukur kita juga harus menjadi pribadi yang menerima setiap apa yang Allah berikan kepada kita. Walaupun pemberian itu sangat sederhana ketika kita terus bersyukur maka akan membuat bahagia, nyaman, dan tenteram dalam menjalani hidup.

Inilah upaya yang harus kita lakukan agar hidup kita tidak terpengaruh gaya hidup yang menyesatkan dan tidak menjadikan kebahagiaan hakiki. Kebahagiaan hakiki hanya bisa kita raih ketika kita berada dalam sistem kehidupan yang menerapkan Islam secara kaffah. 

Wallahu'alam bish shawab. [An]

Baca juga:

0 Comments: