Headlines
Loading...
Oleh. Jumriani 

Semua makhluk hidup pasti akan mati sesuai dengan kematian-Nya, sesuai izin, takdir dan perintah-Nya. Tidak ada satu orang pun yang melewatkan tenggat waktu. 

Dan apapun sebab yang timbul, tidak akan merugikan orang yang bersangkutan sebelum kematiannya. Karena Allah Ta'ala telah menentukannya pada waktu yang telah ditentukan. 

Kehilangan seseorang yang menjadi panutan dalam keluarga begitu membekas khususnya anak-anaknya. Banyak yang mengatakan ayah adalah cinta pertama, apakah benar?
Yes, why?

Karena sosok ayah adalah orang pertama yg dikenal oleh anaknya. fitrahnya manusia untuk tertarik dengan lawan jenis, jadi lewat ayah anak merasakan rasa cintanya untuk pertama kali.

Jadi tidak heran jika banyak perempuan yang menjadikan ayahnya sebagai kriteria dalam memilih pasangan. Sosok ayah mungkin tidak bisa selembut seperti ibu, karena dia adalah sosok yg harus tegas, bijaksana, superhero agar anaknya merasa terlindungi.

Ayah mungkin tidak bisa merangkai kata-kata manis untuk menghiburmu saat engkau lagi terluka, tapi ketahuilah dia orang pertama yg merasa gagal jika kamu terluka. Dia merasa gagal dalam melindungi anak perempuannya.

Ayah memang jarang meneteskan air mata, berbeda dengan ibu karena fitrahnya memang seperti itu, ibu dengan kelembutannya dan ayah dengan ketegasannya, agar ayah bisa menjadi pelindung bagi keluarganya. Lantas bagaimana jika sosok pemimpin sudah tiada?

14 Oktober 2021 bertepatan hari kamis ayahku pulang menghadap sang pencipta, meninggalkan kenangan yang begitu indah sekaligus menyedihkan. 

Ayahku yang selama hidupnya ternyata mengidap penyakit liver yg naasnya baru disadari saat penyakit itu sudah menjalar. Sedih bangat rasanya, hari itu seolah dunia benar-benar runtuh.

Setiap mengingat kenangan bersama ayah tidak terasa air mata jatuh bercucuran. Mungkin umur 21 tergolong umur yang dewasa tapi anak perempuan tetap membutuhkan sosok ayah dalam hidupnya, sedih rasanya belum bisa memberikan yang terbaik selama hidupnya.

Satu yang selalu saya syukuri, Allah mempertemukan saya dengan ayah dalam mimpi, tertawa lepas dikebun bersama beliau, baru sadar ketika sudah bangun, meskipun hanya mimpi tapi itu bisa mengurangi rasa rindu.

Ayah yang selama sisa hidupnya mengabdi menjadi petani, bahkan rela tidak melanjutkan sekolah demi adiknya pada saat itu. Ayahku memang bukan orang pintar dari segi pendidikan, beliau bahkan tidak tamat SD.
Tapi beliau selalu mengarahkan anaknya untuk bersekolah.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

Ùˆَا Ù„َّØ°ِÙŠْÙ†َ اٰÙ…َÙ†ُÙˆْا Ùˆَا تَّبَعَتْÙ‡ُÙ…ْ Ø°ُرِّÙŠَّتُÙ‡ُÙ…ْ بِاِ ÙŠْÙ…َا Ù†ٍ اَÙ„ْØ­َـقْÙ†َا بِÙ‡ِÙ…ْ Ø°ُرِّÙŠَّتَÙ‡ُÙ…ْ ÙˆَÙ…َاۤ اَÙ„َـتْÙ†ٰÙ‡ُÙ…ْ Ù…ِّÙ†ْ عَÙ…َÙ„ِÙ‡ِÙ…ْ Ù…ِّÙ†ْ Ø´َÙŠْØ¡ٍ ۗ ÙƒُÙ„ُّ امْرِیءٍ بِۢÙ…َا Ùƒَسَبَ رَÙ‡ِÙŠْÙ†ٌ

"Orang-orang  beriman dan anak cucunya akan mengikuti mereka dengan iman. Kami akan mengumpulkan anak cucu mereka (ke dalam surga). Kami tidak akan pernah mengurangi  pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat pada apa yang mereka lakukan."

Semoga Allah Swt memberikan rahmatnya agar bisa berkumpul bersama di surganya kelak. Aamiin ya rabbal Alamin. 

Baca juga:

0 Comments: