Headlines
Loading...
Oleh. Eni Yulika

Mendengar kata iman, teringat sebuah lagu yang isinya mengingatkan kita bahwasanya keimanan tidak diwarisi dari orang tua. Tetapi iman itu harus lahir dari kesadaran bahwa Allah adalah Tuhan yang menciptakan kita, mengatur hidup kita. 

Bagaimana cara kita menyadari bahwa ada Allah di balik alam, manusia dan hidup. Caranya adalah kita mengamati alam, manusia dan hidup ini. Mungkinkah semua ini sempurna dan tidak ada yang cacat ada begitu saja. Contoh kecil saja sebuah pensil, mungkinkah pensil yang kita pakai itu ada dengan sendirinya atau dia menciptakan dirinya sendiri. Tidak mungkin bukan?

Oleh karena itu, pensil tersebut pasti ada yang membuat dan ada tata cara penggunaan pensil agar awet dan tidak cepat rusak atau habis. Begitu pula manusia, alam dan hidup kita. Pasti ada yang menciptakan dan ada yang mengaturnya. Siapakah dia?

Dia adalah Allah Swt. Oleh karena itu jika kita manusia mau tunduk dan patuh terhadap aturan Allah pasti itu adalah yang terbaik buat kita. Tidaklah mungkin aturan Allah membuat kita susah, rusak, candu atau hal negatif lainnya. Jika ada orang yang mengatakan seperti itu pasti ada yang tidak sesuai dengan petunjuk Allah. 

Iman adalah mutiara dikatakan juga dalam lirik lagu tersebut. Mutiara tersimpan di dalam tempat yang aman, ia ditempa dengan begitu hebat sehingga menghasilkan mutiara yang sangat indah dan mahal. Begitu pula iman yang tersimpan di dalam hati manusia. Jika ia didapatkan dengan penuh kesadaran dan hasil dari berpikir secara mendalam dan cemerlang maka iman akan kokoh ibarat kokohnya karang di tengah lautan.

Iman akan melahirkan tingkah laku yang tidak bertentangan dengan perintah Allah. Iman yang membedakan antara muslim dan kafir. Iman adalah mutiara, bila iman lurus maka jadilah manusia yang lurus tetapi jika iman bengkok maka manusia pun menjadi bengkok. 

Iman akan mendorong kita untuk lebih bersemangat menuntut ilmu Islam. Iman ibarat busi di dalam kereta yang mampu memercikkan api dan akhirnya mesin bergerak dan kereta pun bergerak. Iman dalam diri manusia akan memanaskan langkah kita untuk berjalan sesuai dengan perintah Allah Swt. Jika ada yang tidak sesuai maka Allah memerintahkan kita untuk melakukan amar makruf nahi mungkar.  Akhirnya jalan hidup kita menjadi terang karena semangat keimanan akan menghantarkan manusia untuk belajar mencari ilmu sebagai sumber cahaya manusia. Semua itu jika kekuatan iman kokoh dalam diri kita. [My]

Baca juga:

0 Comments: