Headlines
Loading...
Oleh. Eneng Susilawati 

Kematian itu dekat, saat malaikat maut menampakkan diri dihadapan kita, apakah kita sudah siap? Kematian itu pasti, hari ini kita hidup, besok belum pasti masih hidup. 

Kematian adalah hal yang paling dekat dengan kehidupan. Kematian tak menunggu kita siap. Kematian tak menunggu kita taubat. Kematian tidak mengenal usia tua atau muda. Bila sudah tiba waktunya tak ada yang bisa menolak kehadiran malaikat Izrail dihadapan kita. Kematian tak bisa di percepat atau diperlambat. Tepat waktu sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan Allah.

Setiap makhluk yang bernyawa memiliki ajal yang sudah ditetapkan waktunya. Jam, menit, bahkan detik sudah tertulis di lauhul mahfudz.

Allah merahasiakan 3 hal tentang kematian.
Kapan? Kita tak pernah tahu kapan datangnya kematian. Dimana? Kita tak pernah tahu dimana kita akan menemui kematian. Sedang apa? Sedang apa kita saat kematian datang?Isilah setiap detik dengan ketaatan. Semoga kita diwafatkan dalam keadaan taat. Aamiin.

Sakaratul maut itu sangat menyakitkan. Sakaratul maut itu seperti orang yang dalam keadaan mabuk, yang dia ingat hanya sesuatu yang mendominasi hati. Siapa yang mendomonasi hati kita? Suami/istri? Orang tua? Anak? Sahabat? Harta? Uang dan mobil? Kita sangat berharap yang mendominasi hati kita adalah Allah. Ya. hanya Allah. Semoga lisan kami mudah menyebut Nama Allah di saat sakaratul maut nanti. Aamiin.

Hidup bukan untuk hidup, tapi hiduplah untuk Yang Maha Hidup. Hidup bukan untuk mati tapi justru mati itulah untuk hidup. Kehidupan setelah mati adalah awal kehidupan sebenarnya. Orang beriman tidak takut mati.Tapi orang beriman merindukan mati, karena mati adalah pintu berjumpa dengan Allah. Allah yang dia cinta, yang dia rindukan. Apakah kita sudah merindukan kematian? Apakah kita sudah mencintai Allah? Sudahkah kita mencintai nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam? Apakah kita merindukan berjumpa dengan Allah? Apakah kita merindukan berjumpa dengan nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam?

Untuk bepergian saja kita butuh bekal, apalagi untuk pulang menghadap Allah. Sebaik-baik bekal adalah takwa. Semoga Allah mudahkan kita untuk taat sampai kematian datang menghampiri kita. Aamiin

Persembahkanlah yang terbaik untuk Allah di sisa usia yang Allah titipkan kepada kita tapi jangan pernah merasa yang paling baik.
"Ya Allah wafatkan kami dalam kondisi keimanan terbaik. 

Baca juga:

0 Comments: