Kembali ke Jalan yang Lurus

Oleh. Nasywa Fauziah Azzahra

Jalan perjalanan dan tempat terakhir dari perjalanan. Tempat akhir begitu bergantung pada jalan perjalanan kita saat ini. Lurus atau justru berkelok. Jika tujuan kita surga, maka luruskan niat dan perjalanan kita. Maksimalkanlah akhlak-akhlak baik, sampaikanlah kebaikan dan cegahlah kemungkaran. Apabila kita masih terlena akan kemaksiatan yang memberikan kebahagiaan dunia, maka marilah kita kembali luruskan niat dan perjalanan kita.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

وَكَذلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِّنْ أَمْرِنَا مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَبُ وَلَا الْاِ يْمَانُ وَلَكِنْ جَعَلْتَهُ نُورًا نَهْدِي بِهِ مَنْ نَّشَاءُ مِنْ عِبَا دِنَا وَا نَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

"Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) roh (Al-Qur'an) dengan perintah Kami. Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui apakah Kitab (AL-Qur'an) dan apakah iman itu, tetapi kami jadikan Al-Qur'an itu cahaya, dengan itu Kami memberi petunjuk siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sungguh, engkau benar-benar membimbing (manusia) kepada jalan yang lurus." (QS. Asy-Syura (42): 52)

Nabi Muhammad telah diberikan mukjizat oleh Allah ta'ala yaitu ayat ayat Al-Qur'an yang dapat memberikan petunjuk kepada orang-orang yang beriman, sekalipun Rasulullah sudah tiada.

Tugas kita saat ini adalah menjaga kemurnian Al-Qur'an. Menghafal, memahami, dan sampaikan ayat-ayat tersebut. Sampaikanlah meski hanya satu ayat yang kita ketahui. Menyampaikan ayat-ayat tersebut sama seperti halnya menyampaikan kebaikan. Mengajak saudara-saudara kita yang lain untuk kembali berada di jalan yang lurus.

Maka dari itu, kembalilah bersama ke jalan yang lurus. Saling merangkul dan mengingatkan apabila ada kesalahan yang terjadi suatu hari. Luruskan niat hanya untuk Allah ta'ala. Luruskan tujuan hanya untuk kembali pada-Nya dan berharap dapat kembali berkumpul di surga-Nya dengan amalan yang telah kita maksimalkan di dunia ini. [An]