motivasi
Kepastian Kematian
Oleh: Choirin Fitri
Tak ada satu kehidupan pun yang abadi di dunia ini. Meski kita mencoba mencari di berbagai lini. Ataupun kita menantang dengan berani. Semua akan berakhir nanti atau kini.
Kepastian kematian tak bisa dipungkiri. Meski ada banyak manusia ingkari. Tetap saja kematian pasti akan mengakhiri.
Bukan kapan yang kita tanya. Namun, apa yang kita persiapkan untuk menyambutnya. Dengan ketaatan 100% pada-Nya. Atau kemaksiatan yang dipersembahkan untuk-Nya.
Mau tak mau kita harus memilih. Tetap bertahan menjadi insan yang baik dan salih. Atau, berupaya menjadi pejuang dengan sebutan muslih. Atau, malah salah pilih.
Sebagai seorang muslim sejati. Meski kita kelak berkalang mati. Saat denyut nadi berhenti. Kita tetap harus tepati. Sebuah janji pada Zat Yang Maha teliti. Bahwa, kita akan menjadikan hidup ini penuh arti.
Artinya, kita harus taat syariat. Bukan pandai bergelimang maksiat. Kita berupaya untuk taat. Bukan berkelit mengikuti jejak setan dengan cepat.
Allah berfirman dalam surah Al-Araf ayat tiga puluh empat. Kematian akan datang saat yang tepat.
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya.”
Astaghfirullah, hanya pada Allah kita memohon ampunan. Atas segala salah dan khilaf dalam kehidupan. Atas segala keterlenaan menggenggam dunia sebagai harapan. Padahal, dunia ini bukanlah tujuan. Hanya tempat singgah sementara dan tak ada keabadian. Andai ada kenikmatan, itu hanya sementara sebagai cabaran.
Subhanallah, Maha Suci Allah atas segala dosa diri. Yang menjerat, menusuk, melukai bagai duri. Rasa bersalah terus menghampiri. Jika rahmat Allah tak mau menghampiri.
Allahu rabbi, tak pantas diri ini hidup kekal di surga-Mu. Tapi, rasanya tak kuat merasakan pedihnya gambaran neraka penuh azab-Mu. Kuhanya berharap rahmat serta ampunan-Mu. Dalam derap langkah jatuh bangun menuju-Mu.
0 Comments: