Headlines
Loading...
Oleh. Nurul Bariyah

Seorang muslim wajib memiliki keimanan yang kuat dan tangguh. Baik terhadap Sang Pencipta dan apa yang diperintahkan-Nya. Seorang muslim yang taat akan mengimani jika mendapat perintah dari Allah dan Rasul-Nya. Meskipun ditempa ujian demi ujian, muslim yang tangguh tak akan berpaling dari Allah SWT juga Rasul-Nya melainkan semakin dekat karena merasa hanya Allah lah yang dapat menolong.

Mengapa bisa demikian? Karena keimanan adalah keyakinan kuat seorang muslim atas apa yang datang padanya, baik itu perintah maupun larangan. Sehingga apapun yang diperintahkan tidak akan dibantahnya. Jika seseorang sudah berada pada tahap yakin, setiap perbuatannya tentu saja ditujukan semata agar mendapat Ridha Allah. Dan ketika Allah memerintahkan sesuatu, sudah pasti dijalankan dengan sepenuh hati, karena keyakinan tadi.

Bagaimana bisa sampai pada keimanan yang kuat? Seseorang bisa sampai pada keimanan yang kuat akibat pemahaman tentang pertanyaan besar dan mampu menjawabnya dengan benar, yaitu dari mana kita berasal, untuk apa kita di dunia, dan kemana kita setelah mati?

Ketiga pertanyaan besar ini, harus dipecahkan agar kita sampai pada titik keimanan. Dari mana kita berasal? Manusia sebelum masuk kedalam alam rahim, sebelumnya berasal dari alam ruh. Ketika kemudian masuk kedalam rahim ibu selama 9 bulan, dan sebelum keluar masing-masing kita telah berjanji bahwa akan menyembah Allah sebagai Pencipta Alam Semesta.

Allah mengingatkannya dalam Al-Qur'an surah Al-A'raf  ayat 172 :

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْۖ قَالُوا۟ بَلَىٰۛ شَهِدْنَآۛ أَن تَقُولُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَٰفِلِينَ 

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini.”

Pertanyaan kedua untuk apa kita di dunia ini? Tak lain adalah untuk menyembah Allah dan taat kepada perintah dan larangan-Nya. Maka dengan sendirinya semua yang dilakukan di dunia adalah semata-mata untuk beribadah kepada Allah. Yakin bahwa Allah melihat, yakin bahwa Allah akan meminta pertanggungjawaban kelak di akhirat apa yang kita perbuat di dunia. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an surah Adz-Dzariyat :56

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ 

Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.

Dan yang ketiga, kemana kita setelah mati? Islam mengajarkan adanya alam kubur, akhirat, surga dan neraka, sehingga kita tahu akan kemana kita setelah mati, dan tahu apa yang akan terjadi jika kita tidak taat atas perintah Allah Swt. Karena Allah menjanjikan surga bagi orang-orang yang taat, dan sebaliknya neraka bagi mereka yang ingkar.

Lihatlah yang terjadi pada orang-orang Palestina, lihatlah betapa mereka memiliki ketangguhan iman yang luar biasa. Itu karena mereka yakin akan janji Allah bagi mereka yang taat, terlebih mereka membela agama Allah, mempertahankan tanah leluhur para nabi, sehingga tak ada rasa gentar sedikit pun dalam diri mereka. Bahkan kematian merupakan kebahagiaan bagi mereka, karena mereka sangat yakin surga menunggu mereka.

Wallahualam bissawwab. [Wa]

Baca juga:

0 Comments: