Headlines
Loading...
Oleh. Netty Al Kayyisa 

Kunci itu pembuka. Sebanyak apa pun pintu di gembok, jika kita punya kuncinya, maka akan mudah membukanya. 

Dunia memiliki kunci. Siapa yang menginginkan dunia, maka harus memiliki kuncinya. 

Siapa yang menginginkan dunia, bukan tentang berapa banyak harta yang dikuasainya, tetapi lebih pada apa pun yang diusahakannya bisa berhasil dan menghasilkan harta, maka dia harus punya kuncinya. 

Sebagaimana sahabat Abdurahman bin Auf yang hanya ditunjukkan pasar, bisa menghasilkan harta dari perdagangan. Sebagaimana pepatah mengatakan, kayu ditanam saja, tumbuh penghasilan. 

Siapa yang menginginkan dunia, menaklukkan orang-orang yang ada di dalamnya, maka dia harus punya kuncinya. Bagaimana agar semua umat manusia bisa berhubungan baik dengannya, bisa tunduk dalam kebijakannya, juga bisa bersama menciptakan harmonisasi  dalam kehidupan. 

Siapa yang menginginkan dunia, agar seluruh alam berada dalam genggamannya. Hewan,  tumbuhan hidup dalam rahmat dan karuniaNya, juga semua ketentuan alam mampu menguatkan kehidupannya, dia harus tahu kuncinya. 

Sebaliknya, siapa yang menginginkan akhirat, bukan tentang bagaimana dia kembali ke kampung akhiratnya, tetapi lebih pada di mana tempatnya nanti, bagaimana dia menerima catatan amalnya  bagaimana dia menghadapkan muka di depan Rabbnya, maka dia harus punya kuncinya. 

Anda tahu apa kunci menguasai dunia akhirat? Rasulullah telah bersabda   : 

مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَهَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ

"Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat, hendaklah ia menguasai ilmu. Dan barang siapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat), hendaklah ia menguasai ilmu." (HR. Ahmad)

Iya, kunci menguasai dunia akhirat adalah dengan ilmu. 

Dengan ilmu, kita bisa menguasai dunia. Ilmu perdagangan, ilmu pertanian, ilmu bisnis dan yang lainnya, yang dengannya bisa menjadi jalan datangnya rezeki kita. 

Dengan ilmu kita bisa menguasai dunia. Bergaul dengan sesama sebagaimana Allah memerintahkan kepada kita. Dan Rasulullah yang menunjukkan keteladanannya. Dengan ilmu kita bisa menghadapi berbagai macam manusia, dengan segala sifat baik buruknya. Sehingga apapun polah tingkah mereka, tak akan mempengaruhi kebahagiaan dan kehidupan kita. 

Dengan ilmu kita bisa bersinergi dengan alam. Memanfaatkannya untuk kehidupan, tanpa berlebihan hingga menjatuhkan pada kerusakan. 

Dengan ilmu kita bisa menguasai akhirat. Memilih di mana posisi kita saat kembali nanti. Memilih ke surgaNya atau ke nerakaNya. Semuanya bisa disiapkan dengan ilmu. Meski surga neraka adalah hak prerogatif Allah semata. 

Dengan ilmu kita bisa memilih, jalan kebaikan atau jalan keburukan. Jalan yang mengantarkan kita kembali ke kampung akhirat. Jalan menuju akhir kehidupan. 

Jadi, jangan puas diri dengan ilmu yang dimiliki. Terus berbenah dan memperbaiki diri. Terus menuntut ilmu hingga ajal menghampiri. Terus menuntut ilmu agar bisa mawas diri. Agar dunia akhirat ada dalam genggaman diri. [My]

Baca juga:

0 Comments: