Headlines
Loading...
Oleh. R. Raraswati

Beramal tanpa ilmu, bisa salah dan sesat. Namun, berilmu tanpa diamalkan juga menjadi sia-sia. Ketika seseorang akan melakukan sesuatu, harus tahu dulu ilmu terkait perbuatan itu. Misalnya, ketika akan membuka usaha jualan online. Maka sebelumnya pengusaha harus tahu dulu bagaimana hukumnya jualan online menurut Islam, apa saja yang perlu dihindari, bagaimana akadnya, dan sebagainya. 

Calon penjual juga harus tahu dulu istilah-istilah dalam pasar online semisal dropshipper dan tata cara yang sesuai syariat Islam, bagaimana cara berjualan online, model-model pembayaran seperti gopay, paylater, cashback, cara pengiriman barang, dan lainnya. Semua itu butuh ilmu. 

Jangankan untuk ibadah, aktivitas kebaikan, bahkan tindak kejahatan saja harus dengan ilmu. Sebagai contoh, bagaimana pencuri bisa membuka kunci ganda sepeda motor, tentu butuh tahu ilmunya. Tanpa ilmu, seorang pencuri pun tidak bisa atau kesulitan dalam mencuri barang (tidak untuk ditiru). Maka dari itu, untuk amal kebaikan sudah pasti butuh ilmu agar setiap aktivitas kita sesuai syariat Islam sehingga bisa bernilai ibadah, insyaAllah berkah.

Melejitkan diri juga harus berilmu. Seseorang bisa lebih dihormati, dijadikan rujukan bertanya, bahkan punya karir pekerjaan bagus tidak terlepas dari ilmu yang dimiliki sesorang. Maka tidak salah jika seseorang ingin melejitkan diri, harus memiliki ilmu yang mumpuni. Namun demikian, kita tidak boleh sombong menganggap keberhasilan yang dicapai semata-mata upaya sendiri karena berilmu. Kita tetap harus yakin bahwa semua yang terjadi karena kuasa dan rida Allah Swt.  
 
Lebih dari itu semua, harus diingat niat menuntut ilmu bukan karena mencari keuntungan dunia, semisal hanya ingin mendapat jabatan tinggi sehingga memiliki gaji besar, dihormati, dan sebagainya. Rasulullah saw. bersabda yang artinya: “Barang siapa yang menuntut ilmu seharusnya karena Allah, lalu dia tidak menuntutnya selain untuk mendapatkan tujuan dunia, maka dia tidak dapat mencium bau surga.” Hadis ini diriwayatkan Ibnu Majah dan dishahihkan Al-Albani. 

Hadis tersebut menjadi benteng kita dalam menuntut ilmu, jangan sampai salah dalam niat. Dengan niat yang benar semata karena menjalankan perintah Allah, kita akan mendapatkan keberkahan dari ilmu tersebut. Banyak orang juga akan merasakan manfaat dari ilmu yang kita miliki. Jadi, yuk muhasabah diri, ingat-ingat, luruskan niat dalam menuntut ilmu semata karena meraih rida Allah Swt. Jika dengan ilmu tersebut ternyata bisa melejitkan diri, itu bonus yang Allah anugerahkan dan patut kita syukuri.

Wallahualam bissawab. [An]

Baca juga:

0 Comments: