Headlines
Loading...
Oleh. Sri Yana

Menurut Imam Syafi'i, "Waktu bagaikan pedang. Apabila tidak memanfaatkan dengan baik akan menebasmu. Jika tidak melakukan kebaikan, berarti akan melakukan kesia-siaan." 

Oleh karenanya seorang muslim sejatinya bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Sebab waktu manusia hidup di dunia adalah sementara. Boleh beristirahat sejenak, namun tak boleh lalai dalam waktu yang hanya sementara ini. Karena jatah masing2 manusia kira-kira adalah 63 tahun, seperti baginda Nabi saw. Akankah kita lalai atau istirahat terus menerus tanpa melakukan apa-apa? Sedangkan usia manusia terus berkurang setiap hari. Naudzubillah.

Terkadang tanpa sadar manusia lalai, dan sering istirahat, atau santai-santai. Padahal apabila dimanfaatkan dengan baik, pasti banyak hal-hal lain yang dapat dikerjakan. Misalkan dengan tilawah Al-Qur'an, membaca buku, salat sunah, bersilahturahmi, dan lainnya. Oleh karena itu, istirahat di dalam Islam boleh sebagaimana firman Allah Swt, "Dialah yang menciptakan malam sebagai pakaian, tidur untuk beristirahat, dan siang untuk bekerja." (TQS. Al Furqan: 47).

Jadi sungguh besar kuasa Allah yang telah menciptakan waktu begitu sempurna, sehingga manusia bisa beristirahat di malam hari, dan bisa bekerja di siang hari. Tugas manusia bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah Swt.. Dengan beristirahat menjadikan badan sehat, dan bugar untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.

Terkadang manusia ada waktu dimana sedang jenuh, bosan, bahkan lalai. Namun jangan jadikan hal-hal tersebut alasan semata. Bangkitlah untuk memulai aktivitas yang bermanfaat, apalagi yang tentunya berpahala. Karena pahala tersebut yang akan menjadi hujjah di akhirat kelak.

Yuk, mari manfaatkan waktu sebaik mungkin agar tidak menyesal pada yaumul hisab nanti. Raih amal saleh sebanyak mungkin selagi jantung masih berdetak. Mudah-mudahan disisa umur yang kita miliki bisa digunakan dengan baik. Beristirahatlah sejenak. Kemudian melanjutkan amal saleh lainnya. Karena istirahat sesungguhnya adalah di surga-Nya. Dimana tempat kembali setiap manusia yang bernyawa, pasti akan merasakan mati. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam TQS. Al Ankabut: 57 yang berbunyi bahwa "Tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Dan Allah tempat kembali."

Dari sinilah kita menyadari bahwa kehidupan ini adalah sementara. Dunia ini fana, dan akhirat kekal. Mari jadikan hidup ini sebagai ladang untuk mencari bekal di akhirat nanti. Jangan sia-siakan waktu yang ada. Karena waktu tidak bisa diputar kembali. Oleh karenanya beristirahatlah ketika lelah, tapi jangan terus beristirahat, bahkan lalai. Manfaatkan waktu dengan sebaik mungkin, selagi nyawa masih bersemayam di dalam tubuh. 

Baca juga:

0 Comments: