Headlines
Loading...
Oleh. Fitri Ummu Syarif

Sebelum mememahami pentingnya ilmu dan keberkahan ilmu serta janji Allah untuk pencari ilmu, mungkin kita hanya melakukan kegiatan ke sekolah untuk mendapatkan nilai semata. Bahkan tidak jarang diantara kita yang menganggap kewajibannya untuk menuntut ilmu selesai setelah mendapat pradikat "lulus". 

Sehingga aktivitas belajar hanya fokus pada hafalan semata yang nantinya akan lupa setelah mendapat nilai. Atau tidak lagi punya kemauan untuk meluangkan waktu umtuk menambah ilmu, terutama ilmu agama yang sangat sedikit didapatkan pada saat belajar formal.

Padahal, aktivitas menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim. Bahkan tidak boleh kita melakukan sesuatu atau menggunakan sesuatu sebelum mengetahui ilmu dan hukumnya dalam kaca mata Islam. Ilmu untuk diamalkan.

Kita lihat generasi Islam terdahulu mampu mencapai puncak tertinggi kemajuan ilmu dan sains, namun tetap menguasai Islam dalam perbuatan dan ibadah serta keahlian mereka. Mereka benar-benar menikmati jalan kewajiban menuntut ilmu.
Menghabiskan banyak waktu untuk mendapatkan ilmu. Karena memang orientasi dan tujuan aktivitas dalam kehidupan islam berbeda dengan kehidupan sekuler hari ini.

Kita dapati, banyak dari kita yang disibukan dengan aktivitas mubah/boleh dan menjadikannya alasan untuk meninggalkan kewajiban menuntut ilmu. Bagi para penuntut ilmu di pendidikan formal, mereka punya alasan banyak tugas, sibuk, jadwal ketemu dosen dan lainnya tak jauh beda dengan para pekerja maupun ibu rumah tangga. Hal itu, buah dari terkikisnya memahami kewajiban menuntut ilmu.

Namun demikian, kesadaran akan petingnya menuntut ilmu sudah mulai dirasakan. Sehingga kita dapati forum kajian kecil mingguan, tabligh akbar, tumbuh suburnya kelas parenting, diminatinya konten dakwah dan lainnya. 
"Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga."

Apalagi ada kewajiban lain dari kewajiban menuntut ilmu, yaitu dakwah. Maka penyebaran dan pencerdasan kewajiban menuntut ilmu semakin geliat di tengah masyarakat. Kitapun diperintahkan untuk bersungguh-sungguh dan tidak berhenti hingga tujuan dalam menuntut ilmu tercapai. Sebagaimana firman Allah, “Dan orang-orang berjuang, untuk mencari keridhaan Kami, niscaya Kami tunjukkan mereka jalan-jalan menuju Kami”. (QS. Maryam: 12).

Semoga kita juga mau memahami kewajiban menuntut ilmu, mengamalkannya dalam aktivitas, dan mengmbannya di jalan dakwah. Aamiin. [Hz]

Baca juga:

0 Comments: