Headlines
Loading...
Oleh. Nur Rahayu

Banyak masjid dan musala tersedia di mana saja, bahkan saat ini hampir tiap RT / RW memiliki masjid atau musala. Bahagia rasanya melihat hal itu terjadi, karena kesadaran umat untuk mendekatkan diri dengan Allah mengalami peningkatan. Namun jika melihat di dalam masjid saat menjelang salat wajib hendak dilaksanakan, hanya ada sang muadzin dan satu orang lagi, dialah sang imam salat. Kemudian menyusul beberapa orang datang untuk berjemaah, namun tak bisa memenuhi ruang masjid, hanya ada satu shaf laki-laki dan setengah shaf perempuan. Dan hal ini berulang hampir tiap hari dengan jemaah orang yang itu-itu juga. 

Salat termasuk rukun Islam kedua yang wajib dilakukan oleh setiap orang yang beragama Islam. Salat 5 waktu disebut juga sebagai tiang agama. 

Dengan adanya tempat ibadah yang makin dekat dengan tempat tinggal, harusnya memberi semangat warga khususnya laki-laki untuk memilih mendatangi masjid agar bisa salat berjemaah daripada salat sendirian di rumah masing-masing. Apalagi banyak keutamaan dan nilai lebih baik dibanding salat sendiri. Keutamaan yang paling umum diketahui adalah mendapatkan banyak pahala. 

Rasulullah pernah mengatakan dalam hadis diriwayatkan Muslim bahwa salatnya orang yang berjemaah melebihi salat yang dikerjakannya sendiri sebanyak 27 derajat. 

Rasulullah bersabda bahwa berjemaah akan membebaskan dari api neraka:
"Barangsiapa yang salat selama 40 hari secara berjemaah dengan mendapatkan takbiratul ihram, maka ditulis untuknya dua kebebasan, yakni kebebasan dari api neraka dan kebebasan dari sifat munafik." (HR. Tirmidzi)

Juga akan diampuni dosa yang lalu:
"Apabila imam telah mengucapkan, 'ghairil maghdhuubi alaihim waladh dhaalliin', maka ucapkanlah, 'Amin'. Karena barangsiapa yang ucapan aminnya bersamaan dengan ucapan aminnya para malaikat, niscaya akan diampuni dosa dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)

Banyaknya keutamaan yang berbuah pahala jangan terlepas dari tangan. Biasakanlah pergi ke masjid untuk salat jemaah. Paksalah diri kita untuk langkahkan kaki sejenak dalam meramaikan masjid. Kebiasaan itu memang awalnya berat bahkan harus dipaksa. Namun, ketika kebiasaan itu sudah menjadi rutinitas dan membentuk habits maka akan terjadi sebaliknya. Ketika sudah menjadi habits salat berjemaah, sekali saja tertinggal atau tidak melaksanakannya maka ada rasa yang kurang atau kosong dari aktivitas keseharian.

Jadikan salat berjemaah menjadi kebiasaan dalam sehari-hari, karena persatuan muslim bisa dilihat dari penuh tidaknya shaf jemaah dalam masjid. Sekaligus akan menjadi siar takarub illallah dalam salat mampu mempersatukan umat seluruh dunia hanya dengan satu panggilan azan dalam satu kepemimpinan seorang Imam. Itulah hebat dan kekuatan lain dari salat.  

Baca juga:

0 Comments: