Headlines
Loading...
Oleh. Umi Hafizha

Umur adalah merupakan lembaran perjalanan kehidupan manusia menuju Allah Swt. dan setiap perjalanan pasti ada ujungnya. Lalu, bekal apa yang sudah kita persiapkan?

Hidup bukan hanya sekedar bertambahnya umur, tetapi hidup yaitu mempersiapkan diri untuk menuju Allah. Sebaik-baik manusia yang cerdas yaitu yang memikirkan bagaimana ia menutup mata saat kematiannya tiba.

Kematian bukan suatu hal yang aneh, yang aneh jika kita tidak mempersiapkan akan datangnya kematian. Kita semua tahu bahwa semua pasti akan menghadapinya, dan kedatangannya bisa tiba-tiba, tidak bisa ditunda maupun bisa menolaknya.

Kematian merupakan hal yang pasti, meski tak seorangpun tahu kapan datangnya. Nabi Muhammad saw. menyebutkan bahwa orang yang mempersiapkan dirinya untuk bekal kehidupan setelah mati adalah orang cerdas. Sebaliknya jika orang yang tenggelam dalam nafsu duniawi disebut sebagai orang yang lemah.

Dunia sesungguhnya hanya tempat kita menanam bekal menuju kehidupan yang kekal dan abadi. Apa yang kita terima di akhirat merupakan hasil dari apa yang kita tanam di dunia. Semua pasti akan merasakan kematian seperti yang disebutkan dalam Qur'an surat Ali-Imran ayat 185 yang artinya: "Setiap jiwa pasti akan merasakan mati."

Untuk mempersiapkan kematian tidaklah semata kita diam di masjid hingga melupakan aktivitas untuk hidup di dunia. Mempersiapkan kematian salah satunya dengan cara membersihkan hati dari dendam dan permusuhan, serta bersungguh-sungguh mengerjakan berbagai kebaikan, terus beramal salih, serta meninggalkan apa saja yang dilarang oleh Allah. Tentu hal ini tidak akan bisa dilakukan dengan baik jika kita masih sangat mencintai dunia.

Jika perhatian terbesar kita adalah untuk dunia, maka wajar jika kita tidak akan bersiap menghadapi kematian, bahkan akan membenci kematian. Orang beriman tidak akan menentang kematian, tetapi juga tidak membenci kematian. Karena kematian adalah jalan yang harus ditempuh manusia untuk bertemu dengan Allah Swt.

Tentu saja kita sebagai manusia, semua merindukan kematian yang indah dan kehidupan yang indah setelah kematian. Maka kita harus mempersiapkan segala bekal untuk kehidupan akhirat selama di dunia dengan bersegera menjalankan syariat-Nya tanpa nanti tanpa tapi. Senantiasa mengisi waktu dengan optimal dalam rangka menjalankan setiap kewajiban, beramal saleh dan menjauhi kemaksiatan. Memberikan waktu, tenaga, pemikiran dan harta terbaik untuk perjuangan agama Allah, senantiasa berdoa kepada Allah agar diberikan petunjuk, memohon kebaikan di dunia dan di akhirat serta dijauhkan dari siksa api neraka. Wallahualam bissawab. 

Baca juga:

0 Comments: