Headlines
Loading...
Oleh. Rosi Arlina

Waktu kita di dunia semakin terbatas, bisa jadi waktu yang tersisa tidak lebih panjang dari waktu yang telah kita lewati.

Setiap yang bernyawa pasti merasakan mati, umur yang masih ada ini adalah kesempatan bagi kita untuk semakin memperbaiki diri.

Kesempatan bagi kita untuk kembali ketempat dimana seorang hamba menjadi amat dekat dengan-Nya. Iya di atas sajadah, dengan membawa hati kita yang tiba-tiba tertunduk pilu.

Menyadari betapa waktu dengan-Nya, begitu terasa singkat. Seolah-olah kita membuat jadwal bertemu dengan-Nya hanya sesempatnya. Memberi kabar pada-Nya hanya sebisanya. Mengadu pada-Nya hanya disela waktu. Telah banyak hari yang kita lewatkan dengan percuma, mengingat-Nya dalam hitungan jari saja.

Sudahkah hati kita dipenuhi dengan rasa duniawi? Ya Rabb, jika hati ini sibuk dengan yang lain, mohon jangan langgengkan keadaan yang seperti ini.

Ya Rabb, Engkau Sang Pemilik hati. Jadikanlah hati ini, segala yang hamba-Mu kerjakan sibuk pada-Mu, hanya untuk-Mu dan selalu tertuju pada-Mu.

Raih dan tuntunlah hati ini untuk bisa jatuh cinta sedalam-dalamnya pada-Mu. Ingatkan selalu hati ini, disini bukan Surga tapi dunia. Hingar bingar kehidupan, tampak indah menyilaukan mata tapi jangan biarkan hati ini terbudak olehnya.

Sebaik-baik nasihat diri adalah kematian, ketika melihat anggota keluarga atau orang-orang terdekat, kerabat dan sahabat kita yang sudah terlebih dahulu menghadap Ilahi, kita akan merasa hidup ini singkat.

Kematian pun terasa semakin dekat, semoga membuat kita semakin bersiap. Dengan Allah memberikan kita waktu dan kehidupan yang sehat, tak membuat kita masih menunda-nunda niat baik, kuatkan tekad berjuang menjadi hamba Allah yang taat. Berupaya perlahan menghentikan hal-hal buruk, keluar meninggalkan kubangan dosa yang mengotori jiwa.

Harta, jabatan, pangkat semua akan ditinggalkan. Kita semua mendekat pada kematian bagaimanapun cara dan keadaannya. Yang abadi dan kekal hanya di kampung sejati yaitu di negeri akhirat.

Kematian tak pernah kenal kata menunggu, tak kenal tua atau muda, tak kenal kaya atau miskin, tak kenal cantik atau tampan, tak kenal sehat atau sakit bila telah tiba waktunya, Allah akan menjemputnya.

Banyak mengingat mati dan banyak mempersiapkan diri adalah sikap pilihan paling tepat bagi kita. Semakin memperkuat iman, tetaplah fokus berbuat baik, menanam kebaikan, dan terus lebih banyak memperbuat amal kebaikan.

Semoga akhir hayat kita husnul khotimah, Aamiin.

Sebagaimana firman Allah Swt,

"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya."
( QS. Ali- 'Imran Ayat 185 )

Wallahualam bissawab. 

Baca juga:

0 Comments: