Headlines
Loading...
Oleh. Sri Suratni

Bismillaahirrahmaaniirrahiim,

Sahabat, pemuda adalah ujung tombak perubahan menuju peradaban mulia. Dari peradaban jahiliyah menuju peradaban Islam. Dari pemikiran yang terbelakang penuh kebodohan kepada pemikiran yang cemerlang dengan cahaya Islam. Sungguh dengan pemahaman Islam yang fundamental dan ideologis, mampu membangkitkan semangat dan jiwa kesatria para pemuda untuk bangkit dari keterpurukan, bergerak dan berjuang menuju perubahan dan menorehkan karya terbaik dan cemerlang yang tidak pernah lekang sepanjang zaman.

Pada masa Rasulullah, ada sosok Ali bin Abi Thalib, yang menurut riwayat yang dipercaya, Ali memeluk Islam ketika berumur 7 tahun. Semenjak kecil Ali tinggal bersama Rasulullah saw. sekaligus mendapat didikan langsung dari Rasulullah. Ali kecil berada di bawah asuhan Rasulullah karena ayahnya Abu Thalib tidak mampu menafkahinya. Dikatakan dalam sebuah riwayat bahwa Rasulullah saw. adalah orang tua kedua bagi Ali bin Abi Thalib. Salah satu julukan yang disematkan kepada Ali bin Abi Thalib adalah karramallahu wajhah (pemilik wajah yang dimuliakan Allah ). Karena semasa hudupnya, beliau tidak pernah menyembah berhala dan selalu bersujud kepada Allah Swt. Hal ini disebabkan karena beliau memeluk Islam di usia yang belia.

Ada sebuah kisah heroik tentang pengorbanan Ali kepada Rasulullah saw. Suatu malam kaum Quraisy berencana mengepung rumah Rasulullah dan ingin membunuh beliau. Namun Ali dengan penuh keberanian mempertaruhkan nyawanya untuk tidur di kasur Rasulullah. Ali menggantikan posisi Rasulullah yang saat itu sedang dalam perjalanan hijrah ke Madinah bersama Abu Bakar. Hal itu membuat Ali mendapatkan siksaan dari kaum Quraisy. Semasa hudupnya, Ali dikenal dengan keberaniannya membela Rasulullah dan memperjuangkan Islam.

Berikut sosok pemuda tangguh lainnya di masa Rasulullah adalah Mus'ab bin Umair. Beliau dari golongan bangsawan dan dari keluarga terpandang yang memeluk Islam. Sampai-sampai beliau diusir oleh ibunnya karena ketahuan memeluk Islam. Namun tidak membuat beliau lantas meninggalkan Islam. Justru beliau makin kokoh dalam keislamannya. Di kemudian hari Rasulullah mengutus Mus'ab bin Umair ke Madinah sebagai duta Islam pertama yang menyebarkan dan mengemban dakwah Islam di sana. Hingga akhirnya atas izin Allah, beliau berhasil mengislamkan seluruh penduduk Madinah.

Pada masa kekhilafahan Islam, ada banyak sosok pemuda yang berhasil menghantarkan peradaban Islam mencapai puncak kejayaannya. Sebut saja Salahuddin Al-Ayubi. Beliau berhasil hafal Al-Quran diusia 10 tahun. Beliau kemudian menjadi sosok pemuda dan pemimpin Islam di usia 33 tahun. Beliau memimpin pasukan tentaranya dalam perang salib dan menggempur tentara musuh selama 12 hari. Selanjutnya tentara salib kalah dan menyerahkan Baitul Maqdis kepada beliau. 

Sosok pemuda berikutnya adalah Muhammad Al-Fatih. Di usia 11 tahun beliau memerintah sebagai Gubernur di Amasya. Pada usia 21 tahun beliau berhasil menaklukkan Konstantinopel. Kehadirannya menjadi jawaban dari janji Allah Swt. kepada Rasulullah yang tertera pada pada hadits berikut ini:

"Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan." (HR Ahmad bin Hanval Al Musnad).

Masyaallah, itulah beberapa kisah pemuda pada masanya yang berhasil mengantarkan Islam menuju puncak peradaban yang gemilang.

Bagaimana dengan generasi muda kita saat ini? Meskipun saat ini kita tidak berada di bawah sistem pemerintahan Islam yang menerapkan syariat Islam secara totalitas dalam seluruh sendi-sendi kehidupan, namun kita masih mampu dan memiliki kesempatan untuk bisa mengulang kembali mewujudkan masa-masa emas peradaban Islam yang gemilang. Pilihan itu ada pada kita, tinggal kita mau berjuang ataukah tidak untuk mengembalikan kehidupan Islam yang pernah jaya tersebut?

Kita dan generasi terdahulu hampir bisa dikatakan sama. Kita sama-sama berakidah Islam. Kita sama-sama dibekali Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman hidup yang akan menghantarkan kita kepada keselamatan di dunia dan di akhirat. Kita sama-sama memiliki sosok teladan paripurna utusan Allah, yaitu Rasulullah saw. Tinggal sekarang bagaimana kita membekali diri dengan akidah yang kokoh dan mendalami ilmu-ilmu Islam yang akan menghantarkan kita menjadi faqih fiddin, calon ulama dan pejuang Islam yang tangguh. Dengan penuh keyakinan dan semangat kesatria berjuang menegakkan dan meninggikan kalimat Allah di muka bumi. Memantaskan diri untuk menerima pertolongan Allah Swt. dan bisarah Rasulullah saw. bahwa Islam akan kembali berjaya menguasai dunia. Semoga hal ini segera terwujud oleh generasi kita saat ini. Aamiin ya Rabbal'alamiin.
Wallahualam bissawab. [Hz]

Baca juga:

0 Comments: