Oleh. Umi Hafizha
Lisan merupakan anugerah yang Allah swt. berikan kepada manusia. Dengan lisan, manusia dapat mengomunikasikan apa yang mereka rasakan. Namun tidak ada sepatah kata pun yang terucap dari mulut kita yang luput dari pendengaran Allah. Setiap kalimat yang diucapkan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt.
Maka dari itu, sebaik-baik manusia adalah yang terampil untuk memperhitungkan dan memperhatikan setiap perkataan yang akan kita ucapkan. Manusia yang beruntung adalah orang yang bisa memanfaatkan waktunya untuk meraih keuntungan dunia dan akhirat, seperti mengisi waktunya untuk berdzikir dan beramar makruf nahi mungkar. Sementara orang yang merugi adalah orang yang membuang waktunya dengan sia-sia, berkata hal-hal yang tidak bermanfaat.
Rasulullah saw. bersabda, "Setiap perkataan Bani Adam tidak akan bermanfaat, kecuali perkataan tentang amar makruf nahi mungkar serta berdzikir kepada Allah Swt. (HR. Tirmidzi).
Lisan sangat berpotensi untuk menjerumuskan pada kebinasaan, sekaligus menentukan derajat kemuliaan dan kehormatan seseorang. Oleh karena itu, siapa yang menginginkan kemenangan beserta limpahan pahala hendaklah kita benar-benar menjaga perkataannya.
Lisan merupakan karunia Allah yang begitu besar dan harus senantiasa disyukuri dengan sebenar-benarnya. Cara mensyukuri lisan yaitu dengan menggunakan untuk berbicara hal-hal yang bermanfaat atau lebih baik diam.
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia mengatakan hal yang baik atau diam."(HR. Bukhari, Muslim).
Siapa yang menjaga perkataannya maka akan diberikan kedudukan yang tinggi sebagai seorang muslim. Dengan menjaga lisan kita, maka kita akan terhindar dari perkataan-perkataan yang berujung dosa. Orang yang mampu menjaga perkataannya dari ucapan yang buruk dan tidak berguna, baginya dijanjikan surga oleh Allah Swt.
Dalam sebuah hadist, Rasulullah menjelaskan bahwa orang-orang yang berbicara tanpa berfikir terlebih dahulu dan tidak mampu menjaga lisannya atau perkataannya, maka ia akan binasa di akhirat. Bahkan wajahnya akan tersungkur dalam neraka.
Marilah kita berhati-hati dengan setiap perkataan yang kita ucapkan. Semoga kita termasuk bagian orang-orang yang menjaga perkataan atau lisan kita, hanya mengucapkan perkataan yang bermakna, selalu menggunakan lisan kita untuk amar makruf nahi mungkar, dan menunjukkan orang lain kepada kebaikan untuk senantiasa taat kepada Allah Swt. Siapa saja yang menunjukkan jalan kepada kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.
Wallahualam bissawab. [Rn]
0 Comments: