Headlines
Loading...
Oleh. Lilik Yani

Siapa yang tak senang diberitahu cara mudah masuk surga? Pasti jawabnya senang atau senang sekali. Tapi masalahnya, benarkah akan menjalankan apa yang diberitahukan?

Sungguh kebanyakan manusia itu inginnya serba instan. Masuk surga dengan mudah tanpa usaha. Hidup di dunia foya-foya, bersenang-senang tanpa mengikuti aturan. Lalu mati masuk surga tanpa hisab. Wah, enak benar? Tapi ya mana bisa? 

Kita itu bersyukur diberi Al Quran sebagai pedoman hidup. Kemudian dipilihkan Rasul terbaik sebagai suri teladan, agar ada jaminan apa yang dilakukan benar jika mencontoh Rasulullah Muhammad saw. 

Masalahnya kembali ke orangnya. Petunjuk itu justru dianggap beban. Hidup selalu diatur, dikekang, tak bisa bebas berbuat. Itulah kebanyakan fakta yang terjadi. Manusia kapitalis, semua aktivitas yang dilakukan dilihat untung rugi secara materi.

Sahabat, sikap terbaik apa ketika diajak menuntut ilmu? 
Orang kapitalis akan bertanya balik, "Kalau menuntut ilmu akan mendapat apa?"

Ketika dijawab, "Dimudahkan jalan menuju surga!"

"Benarkah?" tanya mereka.

"Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR Muslim)

Apa reaksi mereka ketika dibacakan hadis tersebut? Apakah mereka senang dan bersyukur? Akan ada harapan masuk surga dengan cara mudah?

Ya, menuntut ilmu, bukankah hal yang menyenangkan karena akan mendapat wawasan, pencerahan, tambahan teman, bisa diskusi, dan banyak kelebihan lain. Kenyataan, mengapa banyak yang tertarik untuk menuntut ilmu? Ilmu dunia yang langsung bisa dipraktikkan dan tampak hasilnya saja juga berat. Apalagi ilmu agama? Tak paham bahasa Arab, tak bisa Arab gundul, dan berbagai alasan lain untuk menolak belajar ilmu agama.

Padahal, kecanggihan teknologi membuat semua hal menjadi mudah. Banyak terjemah, tafsir, ada banyak buku yang membahas tafsir suatu ayat, jadi tidak ada alasan untuk menolak menuntut ilmu. Semua menyenangkan penuh berkah. InsyaAllah. Jadi seharusnya tak ada yang berat, hanya butuh kemauan kuat agar ada semangat belajar.

Motivasi dari dalam diri setiap muslim. Itu yang penting dan harus ditumbuh kembangkan. Agar muncul semangat belajar, menuntut ilmu agama itu wajib bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan. 

Ketika muncul semangat, ditambah iming-iming akan dimudahkan jalan masuk surga, semoga jadi bertambah semangat dalam menuntut ilmu. Tak lagi karena kewajiban, tapi sudah suatu kebutuhan. Ada rasa  senang dan semangat dalam menuntut ilmu. Bahkan ada yang kurang jika tak berangkat menuntut ilmu. MasyaAllah.

Apa hikmah lain dari menuntut ilmu? Hidayah bisa saja turun ketika seseorang mempelajari ilmu. Hidayah inilah yang bisa jadi wasilah masuk surga.

Selain itu, menuntut ilmu akan mengantarkan belajar ilmu lainnya. Di mana dengan ilmu tersebut, bisa mengantarkan seseorang masuk surga. Ada banyak jalan menuju surga. Tergantung kita, mau mengambil peluang tersebut atau menunda. 

Sungguh, Allah hanya menghendaki kebaikan buat hamba-Nya. Sayang, tak semua hamba merespon cinta dari Allah itu dengan mencintai balik. Yang banyak justru melawan,  mengabaikan, seolah tak tahu betapa besar perhatian dan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya.

Bismillah, semoga Allah melembutkan hati kita hingga senantiasa peka dan bisa merasakan kasih sayang Allah. Semoga ditumbuhkan semangat menuntut ilmu, hingga dimudahkan untuk mempelajari dan mengamalkan ilmu yang dipelajari. Hingga berkah dan rida Allah yang menerangi perjalanan kita menuju surga yang sangat indah.

Wallahualam bissawwab. [My]

Baca juga:

0 Comments: