Headlines
Loading...
Oleh. Eka Suryati 

Kematian merupakan suatu kemestian dan kepastian bagi seluruh makhluk Allah yang bernyawa terutama bagi manusia. Kemestian di sini maksudnya adalah tidak dapat dihindari pasti terjadi.

 Surat Al-'Ankabut ayat 57,
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ

Artinya: Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan.

Jadi setiap yang bernyawa akan mengalami kematian lalu akan menunggu di alam penantian,  akan tibanya hari kiamat yang kita semua akan kekal di dalamnya.

Jika kita semua mengetahui kapan ajal akan datang menjemput, tentulah akan mempersiapkan kematian kita deh8ngan sebaik-baiknya. Kita akan mempersiapkannya agar kematian kita menjadi indah di akhir atau yang kita namakan husnul khatimah.

Kematian itu suatu kepastian baik orang yang beriman maupun orang-orang kafir sama-sama  mengetahuinya. Tapi mengapa kita berbeda-beda dalam menyikapinya? 

Ada beberapa golongan manusia dalam menyikapi kematiannya, di antaranya adalah:

Golongan pertama adalah golongan dari manusia-manusia yang sangat terobsesi dengan dunia sehingga kalau mendengar kabar kematian mereka akan membencinya. Kematian bagi mereka adalah hal yang akan memutus mereka pada kesenangan dunia. Dunia memperdaya mereka sehingga dianggap kesenangan yang sesungguhnya. Anggapan yang demikian membuat mereka enggan mengingat kematian bahkan membencinya. 

Golongan berikutnya adalah golongan dari orang-orang yang tidak siap atau tidak pernah siap dalam menghadapi kematian. Mereka tidak sampai membenci kematian tapi karena ketidaksiapan mereka ketika hidup yang membuat mereka lalai sampai kematian hampir tiba belum juga  memperbaiki diri dari kesalahan-kesalahan itu sehingga ketika ajal menjemput mereka belum juga bersiap-siap akan kematian itu.

Bagaimana dengan orang-orang yang beriman? Orang-orang yang beriman tentulah mereka yang termasuk dalam golongan orang-orang yang apabila diberitahukan akan kabar kematian kepada mereka, mereka akan berkata "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami kembali). Orang-orang yang beriman akan selalu mengharapkan kematian yang diridai Allah SWT karena itu akan selalu bersemangat untuk mempersiapkan kematian dan tidak lalai pada kesenangan dunia yang sering menipu.

Allah berfirman:
اِعْلَمُوْٓا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًاۗ وَفِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانٌ ۗوَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ ٢٠

Artinya: "Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan, kelengahan, perhiasan, dan saling bermegah-megahan di antara kamu serta berlomba-lomba dalam banyaknya harta dan anak keturunan. (Perumpamaannya adalah) seperti hujan yang tanamannya mengagumkan para petani, lalu mengering dan kamu lihat menguning, kemudian hancur. Di akhirat ada azab yang keras serta ampunan dari Allah dan keridaan-Nya. Kehidupan dunia (bagi orang-orang yang lengah) hanyalah kesenangan yang memperdaya." (QS Al Hadid: 20)

Kematian yang indah di penghujung penghidupan tentulah merupakan dambaan hamba-hamba Allah yang dalam hidupnya senantiasa bertakwa kepada Allah. Kematian yang husnul khatimah itulah kematian yang hakiki. Agar kita memperoleh kematian yang husnul khatimah maka kita harus istiqamah dalam menjaga iman dan takwa kita kepada Allah. Apabila melakukan dosa bersegera untuk bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat yaitu taubatan nasuha. Jaga selalu keimanan kita agar tidak terkontaminasi oleh kesyirikan seperti doa yang diajarkan rasulullah yang artinya,

"Ya Allah, sesungguhnya Aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik (menyekutukan-Mu) sedangkan aku mengetahuinya. Dan Aku memohon ampun kepada-Mu terhadap kesyirikan yang tidak Aku ketahui.

Berusaha sungguh-sungguh, berdoa kepada Allah agar kita diwafatkan dalam keadaan iman Islam sehingga kematian kita menjadi kematian yang diridukan, kematian yang husnul khatimah. Orang-orang beriman senantiasa merindu kematian yang husnul khatimah. [My]

Baca juga:

0 Comments: