Headlines
Loading...
Oleh. Rakhmawati Aulia

Kehidupan dunia yang sementara kadang membuat terlena hingga lupa dengan kehidupan akhirat yang abadi. Tak sedikit yang terserang penyakit wahn, cinta terhadap dunia dan takut akan kematian. 

Padahal kematian itu merupakan suatu kepastian yang akan dialami, sesuatu yang tidak akan bisa ditawar-tawar ketika sudah sampai waktunya. Sejatinya kita di dunia ini sedang mengantri menunggu giliran waktu untuk menemui kematian. 

Kematian memang menjadi sebuah misteri. Kita tidak akan bisa menentukan atau menebak kapan dan dengan cara apa kita akan menjemput kematian. Kendati kematian sesuatu yang pasti, tidak sedikit yang akhirnya takut dalam menghadapinya tersebab perbekalan yang tak cukup. Bagaimanapun kematian akan menjadi pemutus amal di dunia yang dapat dijadikan sebagai bekal di akhirat. 

Sudah semestinya kita banyak mengingat kematian. Dengan banyak mengingat kematian akan menjadi alarm pada diri agar setiap waktu diisi dengan amal kebaikan, bukan kesia-siaan untuk bekal di akhirat. Dengan mengingat kematian pun akan membuat hati menjadi lembut dan mudah untuk menjalankan ketaatan pada Allah Ta'ala. 

Banyak dalil yang menyebutkan pentingnya untuk kita banyak mengingat kematian. Salah satunya Hadis Riwayat Ibnu Majah, Thabrani, dan Haitsamiy:
Salah satu laki-laki bertanya kepada Rasulullah saw., "Ya Rasulullah, mukmin manakah yang paling utama?" Beliau menjawab, "Yang paling baik akhlaknya di antara mereka." "Mukmin manakah yang paling cerdas?” tanya lelaki itu. Beliau menjawab, "Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling baik persiapannya untuk kehidupan setelah mati. Mereka itulah orang-orang yang cerdas."

Orang yang banyak mengingat kematian dikategorikan sebagai orang yang cerdas, sebab dengan banyak mengingat kematian seseorang akan berupaya untuk mampu mempersembahkan amal terbaik sebagai bekal menuju kampung akhirat. 

Baginya dunia hanyalah tempat sementara, yang akan dijadikan sebagai tempat bercocok tanam yang mana hasilnya akan dipanen di negeri akhirat. Wahai saudariku, jadilah orang yang cerdas dengan banyak mengingat kematian. 

Katakanlah, "Sesungguhnya kematian yang kamu lari darinya pasti akan menemuimu. Kamu kemudian akan dikembalikan kepada Yang Maha Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang selama ini kamu kerjakan." (QS. Al-Jumu'ah: 8) [Ni]

Baca juga:

0 Comments: