Headlines
Loading...
Oleh. Neni Arini

Sebelum Islam datang, bangsa Arab disebut sebagai bangsa yang jahiliyah, identik dengan peradaban yang sangat buruk dimana seorang wanita dianggap hina, nyawa seakan tak berharga, ketika mendapatkan anak perempuan dianggap sebagai suatu aib, bahkan perbudakan dianggap sesuatu hal yang biasa. Belum lagi kesenjangan sangat terlihat antara masyarakat biasa dan keluarga bangsawan yang dianggap terpandang. Orang bangsawan memiliki otoritas dan pendapat yang mesti didengar.

Bangsa Arab ketika zaman jahiliyah dulu dikenal memiliki istri yang banyak atau berpoligami. Bahkan mereka tak segan-segannya menikahi dua orang perempuan bersaudara sekaligus. Mereka hidup dalam fanatisme kesukuan. Semangat bersatu begitu membudaya antar sesama suku.

Dikatakan hidup di masa jahiliyah seperti tak masuk akal, selain mereka menyembah patung, pelacuran bisa terjadi dimana-mana, pertumpahan darah sering terjadi, jauh dari kehidupan yang seharusnya.

Kondisi sosial masyarakat Arab benar-benar rapuh. Kebodohan semakin memuncak, orang hidup bagaikan binatang ternak, dan masyarakat Arab terbiasa minum khamr, perjudian.

Kemudian datanglah Islam, bangsa Arab mengalami banyak perubahan, wanita diberi hak yang sama, nyawa manusia dihargai keberadaanya. 

Keterpurukan moral dan kelamnya peadaban jahiliyah berubah setelah Nabi Muhammad Saw diutus dengan membawa risalah Islam. Perlahan tapi pasti. Berkat rahmat Allah Nabi Muhammad Saw dengan kelembutan dan kemualiaan ahlaknya mengubah gelapnya peradaban menuju cahaya. Kemusyrikan dihilangkan, perbudakan dihapuskan, perempuan dimuliakan, perzinaan dan perjudian ditinggalkan. Bangsa Arab memasuki fase peradaban baru yang lebih bermartabat dengan hadirnya Islam.

Sebagaimana terkandung dalam surat Ibrahim ayat 1, bahwa Al Qur'an adalah sebagai pencerah, pelita kehidupan, merubah kegelapan menjadi cahaya terang. Merubah sesatnya kebodohan menuju terangnya cahaya keimanan dan ilmu pengetahuan.

Al Qur'an menjadi petunjuk dan solusi kehidupan. Al Qur'an berisikan tuntunan yang menuntun manusia kepada jalan yang terang benderang.

Al-Qur’an akan melepaskan manusia dari kegelapan menuju cahaya, dari kesesatan menuju kebenaran, dari ketidakmenentuan menuju kepastian, dari kesengsaraan menuju kebahagiaan.

Sesungguhnya manusia sering berada dalam kegelapan, untuk itu perlu cahaya untuk meneranginya. Ketika berjalan ditengah kegelapan pastilah tidak nyaman, mungkin kita bisa terjatuh, dan tersesat. Untuk itu kita perlu cahaya yang bisa menerangi kegelapan, cahaya yang menjadi pelita ketika kita tak tentu arah tujuan, untuk itu jadikanlah Al Qur'an sebagai pelita kehidupan.

Al Qur'an menjadikan kita lebih mengenal Allah, lebih mengenal semua syariat-syariatnya, mana yang halal, mana yang haram sehingga kita bisa lebih mawas diri dalam menjalani kehidupan.

Untuk itu teruslah beriman kepada Al Qur'an, genggamlah di sepanjang hidup kita, karena hanya Al Qur'anlah yang akan menolong ketika kita berada di yaumul hisab nantinya. [Rn]

Baca juga:

0 Comments: