motivasi
Pelita di Tengah Gelap Gulita
Oleh. Nirwana Sadili
Kondisi Masyarakat Arab sebelum diutusnya Nabi Muhammad berada dalam gelap gulita. Masyarakatnya mengalami kemunduran kemerosotan moral, minuman keras merajalela, terjadinya perjudian, perbuatan cabul, seks bebas, mewarnai kehidupan sehari-hari masyarakat Arab saat itu. Kaum wanita diibaratkan layaknya barang yang dapat diperjual belikan. Lebih parahnya lagi anak perempuan yang lahir dicekik dan di bunuh karena malu.
Selain itu kepercayaan sesat atau kesesatan akidah memberikan dampak terjadinya penyimpangan dalam beribadah, misalnya ketika melakukan ibadah salat orang-orang Arab yang paganisme menunaikannya dengan siulan dan tepuk tangan. Orang-orang Mekah ketika thawaf di Kabah tetap memakai pakaian, sedangkan pendatang di luar Mekah ketika thawaf di Kabah dalam keadaan telanjang.
Masyarakatnya Arab disebut jahiliyah karena diliputi kesombongan, kebodohan atau ketidak tahuan, serta kemarahan. Dari segi ekonomi terjadi kesenjangan, ada yang memiliki kekayaan melimpah ruah disisi lain ada orang yang tidak memiliki apa-apa. Yang berkuasa menindas yang lemah, dan praktik riba yang menghiasi perekonomian.
Sangat berbeda ketika Allah mengutus Nabi Muhammad Saw membawa Islam sebagai pelita ditengah gelap gulita bangsa Arab saat itu. Rasulullah membawa Islam untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya. Rasululluh dengan membawa Islam menjadi pelita yang menerangi masyarakat dari kegelapan politeisme, dosa bid’ah, kesewenang-wenangan, dan kezaliman, keburukan moral, serta berbagai keterbelakangan yang ada, menuju cahaya keimanan dan kebenaran. Allah Swt berfirma dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 257:
للّٰهُ وَلِيُّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا يُخْرِجُهُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَوْلِيَاۤؤُهُمُ الطَّاغُوْتُ يُخْرِجُوْنَهُمْ مِّنَ النُّوْرِ اِلَى الظُّلُمٰتِۗ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَࣖ ٢٥٧
“Allah Adalah wali/pelindung bagi orang-orang yang beriman: Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) menuju cahaya (iman). Dan orang-orang kafir, pelindung-pelindungnya ialah setan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan kepada kegelapan (kekafiran) mereka daripada cahya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Islam datang membawa keimanan dan kebenaran yang ajarannya memerintahkan untuk mengikuti perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Sebab Allah sebagai Al-Khaliq yang merupakan satu-satunya wali bagi orang-orang yang beriman, pelindung orang-orang beriman, serta menjamin orang-orang beriman menjadi orang beruntung.
Nabi Muhammad diutus untuk membawa rahmat bagi seluruh alam, mengeluarkan manusia dari penghambaan kepada makhluk menuju penghambaan kepada Allah semata. Mengentas prilaku yang mngikuti hawa nafsu menjadi akhlak yang mulia. Nabi Saw adalah manusia paling mulia, manusia pilihan kekasih Allah yang diutus oleh Allah kepada umat sebagai penyampai risalah agama Allah Swt untuk mengeluarkan manusia dari keadaan gelap gulita dan menuntun menuju cahaya kemuliaan. Menjadikan manusi memiliki pribadi yang agung dan bermartabat.
Siapa yang mengimaninya akan mendapatkan keberuntungan, membawa keselamatan dunia akhirat, menjadi pribadi yang mulia dengan ketinggian akhlak. Oleh sebab itu iman yang sudah menancap kuat di hati harus selalu dipelihara, dirawat dan dipupuk dengan baik sehingga ia terus tumbuh subur, terus berkembang dan bertambah kuat. Memupuk keimanan dengan selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, beribadah sesuai syariat, beramal saleh, dan terus menerus memperdalam ilmu agama dan memperbanyak tsaqofah Islam.
Ya, Rasulullah
Engkau diutus membawa cahaya
Hanya dengan mengikutimu akan berjaya
Gelap gulita sirna dengan hadirnya cahaya sang surya
Menyinari jagad alam raya
Ya, Rasulullah
Kami sangat rindu padamu
Ijinkan kami bisa bertemu
Duhai kekasih Allah mintakan ampun dari Tuhanmu
Penuhi harapan kami mendapatkan syafaat darimu
Wallahu a’lam bi shawab.
[Rn]
0 Comments: